Menurut Jogiyanto (2010:387) asimetri informasi adalah “…kondisi yang menunujkan
sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memiliki.”
Sejalan dengan pengertian di atas, Suwarjono (2014:584) menyatakan bahwa asimetri
adalah “…kondisi dimana manajemen sebagai pihak yang lebih menguasai informasi
dibandingkan investor/kreditur.”
Selanjutnya Mamduh M. Hanafi (2014:217) mengemukakan bahwa asimetri adalah dimana
“…pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama
mengenai prospek dan risiko perusahaan, sedangkan pihak tertentu mempunyai informasi lebih
baik dibandingkan dengan pihak luar.”
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa asimetri informasi merupakan
suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak
dimiliki oleh pihak luar perusahaan.
Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam menguasai informasi
dibandingkan pihak lain (pemilik atau pemegang saham). Dengan asumsi bahwa individu-
individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi
asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi
yang tidak diketahui principal sebagai pemilik.
Sehingga dengan adanya asimetri antara
manajemen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk
melakukan manajemen laba (earnings management) dalam rangka meningkatkan utilitasnya.
Fleksibilitas manajemen untuk memanajemenkan laba dapat dikurangi dengan menyediakan
informasi yang lebih berkualitas bagi pihak luar. Kualitas laporan keuangan akan mencerminkan
tingkat manajemen laba.
Menurut Dai et al.,(2013) dalam Andrie dan Nur Cahyonowati (2015) terjadinya asimetri
informasi di suatu perusahaan dapat mempengaruhi tingkat praktik manajemen laba yang
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Kecenderungan manajemen mengotak-ngatik
besarnya laba perusahaan demi tujuan untuk memaksimalkan nilai agar terlihat kondisi
perusahaan tersebut baik. Manajemen laba merupakan praktik yag digunakan perusahaan untuk
mencapai laba sesuai keinginan dari perusahaan agar terlihat baik. Kualitas laba yang baik
merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar