Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku prososial menurut Sarwono (2009), yaitu :
a. Faktor Situasional
1) Bystander Bystander atau orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian mempunyai peran sangat besar dalam mempengaruhi seseorang saat memutuskan antara menolong atau tidak. Efek bystander terjadi karena pengaruh sosial dan hambatan penonton.
2) Atribusi terhadap korban Seseorang akan termotivasi untuk membantu orang lain bila ia mengasumsikan bahwa ketidakberuntungan yang dimiliki korban adalah diluar kendali korba
n. 3) Adanya model Adanya model yang melakukan tingkah laku menolong dapat mendorong seseorang untuk turut memberikan pertolongan pada orang lain.
4) Desakan waktu Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak akan menolong dan orang yang mempunyai waktu luang akan lebih besar kemungkinannya untuk menolong.
b. Faktor Dalam Diri
1) Suasana hati (mood)
Emosi positif secara umum meningkatkan tingkah laku menolong. Pada emosi negatif misalnya saat seseorang sedang sedih mempunyai kemungkinan yang kecil untuk menolong.
2) Sifat
Orang yang mempunyai sifat pemaaf dan self monitoring (pemantauan diri) akan mempunyai kecendrungan untuk menolong. 1Orang yang mempunyai need of approval (kebutuhan akan persetujuan) juga cenderung memiliki perilaku menolong.
3) Jenis kelamin
Peran gender terhadap kecendrungan seseorang untuk menolong sangat bergantung pada situasi dan bentuk pertolongan. Misalnya, lakilaki cenderung memberikan pertolongan pada situasi yang darurat dan berbahaya, sedangkan perempuan cenderung menolong dengan memberikan dorongan emosi, merawat dan mengasuh.
4) Tempat tinggal
Orang yang tinggal di pedesaan cenderung memiliki tingkah laku penolong dibandingkan dengan orang perkotaan, hal ini disebabkan orang-orang di perkotaan terlalu banyak mendapat stimulasi pada lingkungan.
5) Pola asuh orangtua
Pola asuh orangtua secara signifikan memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk tumbuh menjadi seorang yang mau menolong.
Sears (1991) juga menyatakan 3 faktor yang mempengaruhi orang berperilaku prososial, yaitu :
1) Faktor situasional, yang terdiri dari kehadiran orang lain, kondisi lingkungan, dan tekanan waktu. 2) Faktor karakteristik penolong, yang terdiri dari kepribadian, suasana hati, rasa bersalah, distress diri dan empati.
3) Faktor orang yang ditolong, yaitu menolong orang yang disukai dan menolong orang yang pantas ditolong
a. Faktor Situasional
1) Bystander Bystander atau orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian mempunyai peran sangat besar dalam mempengaruhi seseorang saat memutuskan antara menolong atau tidak. Efek bystander terjadi karena pengaruh sosial dan hambatan penonton.
2) Atribusi terhadap korban Seseorang akan termotivasi untuk membantu orang lain bila ia mengasumsikan bahwa ketidakberuntungan yang dimiliki korban adalah diluar kendali korba
n. 3) Adanya model Adanya model yang melakukan tingkah laku menolong dapat mendorong seseorang untuk turut memberikan pertolongan pada orang lain.
4) Desakan waktu Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak akan menolong dan orang yang mempunyai waktu luang akan lebih besar kemungkinannya untuk menolong.
b. Faktor Dalam Diri
1) Suasana hati (mood)
Emosi positif secara umum meningkatkan tingkah laku menolong. Pada emosi negatif misalnya saat seseorang sedang sedih mempunyai kemungkinan yang kecil untuk menolong.
2) Sifat
Orang yang mempunyai sifat pemaaf dan self monitoring (pemantauan diri) akan mempunyai kecendrungan untuk menolong. 1Orang yang mempunyai need of approval (kebutuhan akan persetujuan) juga cenderung memiliki perilaku menolong.
3) Jenis kelamin
Peran gender terhadap kecendrungan seseorang untuk menolong sangat bergantung pada situasi dan bentuk pertolongan. Misalnya, lakilaki cenderung memberikan pertolongan pada situasi yang darurat dan berbahaya, sedangkan perempuan cenderung menolong dengan memberikan dorongan emosi, merawat dan mengasuh.
4) Tempat tinggal
Orang yang tinggal di pedesaan cenderung memiliki tingkah laku penolong dibandingkan dengan orang perkotaan, hal ini disebabkan orang-orang di perkotaan terlalu banyak mendapat stimulasi pada lingkungan.
5) Pola asuh orangtua
Pola asuh orangtua secara signifikan memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk tumbuh menjadi seorang yang mau menolong.
Sears (1991) juga menyatakan 3 faktor yang mempengaruhi orang berperilaku prososial, yaitu :
1) Faktor situasional, yang terdiri dari kehadiran orang lain, kondisi lingkungan, dan tekanan waktu. 2) Faktor karakteristik penolong, yang terdiri dari kepribadian, suasana hati, rasa bersalah, distress diri dan empati.
3) Faktor orang yang ditolong, yaitu menolong orang yang disukai dan menolong orang yang pantas ditolong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar