detail tentang kondisi kesehatan bank. Informasi yang didapatkan pihak luar
bank syariah sangat sedikit dan terbatas karena adanya asymmetric
information. Oleh sebab itu, metode pengukuran stabilitas bank syariah yang
akurat sangat diperlukan guna mengetahui dan memprediksi secara
menyeluruh tentang kondisi stabilitas suatu bank syariah dalam menjalankan
usahanya saat ini dan di masa yang akan datang.
Menurut Laura dkk, banyak metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui kestabilan suatu bank. Namun, metode yang dapat menyimpulkan
dengan akurasi lebih tinggi dan terpercaya dibanding yang lain adalah dengan
melihat Z-score, terlebih jika diterapkan pada bank-bank besar.14 Z-score
sendiri merupakan sebuah pengukuran risiko yang biasa digunakan untuk
mengetahui kemungkinan kegagalan bank dalam menjalankan usahanya di
banyak penelitian empirik perbankan.15 Z-score pertama kali diperkenalkan
oleh Roy pada tahun 1952 yang pada dasarnya diperuntukkan untuk
menganalisis kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada suatu perusahaan.
Formula untuk mencari Z-score ini mengunakan formula yang dibuat oleh
Boyd dkk, menunjukkan bahwa Semakin tinggi Z-score, maka bank syariah semakin stabil. Bank yang memiliki Z-score negatif adalah bank yang bangkrut. Bank yang memiliki Zscore mendekati nol cenderung tidak stabil. Sedangkan bank yang memiliki Z-score jauh lebih tinggi dari angka nol maka memiliki stabilitas yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar