Franchise value atau charter value hypothesis pertama kali
diperkenalkan oleh Keeley pada tahun 1990. Keeley merupakan tokoh
pelopor pandangan competition-fragility. Hipotesis franchise value yang
dibuatnya mempunyai peran dominan terhadap pandangan competition fragility.
Hipotesis ini beranggapan bahwa bank yang berada dalam
lingkungan yang kurang kompetitif akan sangat diuntungkan karena
bank dapat menikmati manfaat dari kekuatan pasar dan nilai waralaba
yang dimilikinya serta dapat menghindari pengambilan risiko yang
berlebihan untuk memberikan imbal hasil bagi nasabah depositonya.21
Menurut Berger dkk, manfaat franchise value hanya ada ketika
usaha bisnis bank masih berlangsung sehingga bank mencoba untuk
menghindari kebangkrutan agar tak kehilangan nilai waralabanya.22 Oleh
karena itu, franchise value yang semakin tinggi mengurangi insentif bank
untuk mengambil risiko yang berlebihan. Bank membatasi pengambilanrisiko yang agresif sehingga bank seringkali menjadi konservatif untuk
melindungi franchise value yang mereka miliki. Bank cenderung
berperilaku sangat hati-hati dengan menahan modal dan mengurangi
risiko diversifikasi yang berkontribusi terhadap stabilitas bank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar