menurut (Priyanto 2009)
1).
Pemilihan obat yang tepat yaitu : efektif, aman, dan dapat diterima dari segi
mutu dan biaya serta diresepkan pada waktu yang tepat, dosis yang benar, cara
pemakaian yang tepat, dan jangka waktu yang benar.
2). Menurut WHO : penggunaan obat yang efektif,
aman, murah, tidak polifarmasi, individualisasi, pemilihan obat atas
dasar-dasar obat yang telah ditentukan bersama.
3). Pemberian
obat yang rasional adalah pemberian obat yang mencakup hal-hal sebagai berikut
(Rani D 2010)
a). Tepat diagnosis
Penggunaan obat disebut rasional
jika diberikan untuk diagnosis yang tepat.
b).
Tepat indikasi
Setiap obat memiliki spectrum
terapi yang spesifik. Antibiotik , misalnya diindikasikan untuk infeksi
bakteri.
c).
Tepat obat
Keputusan untuk melakukan upaya
terapi diambil setelah diagnosis ditegakkan dengan benar. Dengan demikian obat
yang dipilih haruslah yang memiliki efek terapi sesuai dengan spectrum
penyakit.
d).
Tepat dosis
Dosis yang tidak tepat dapat
menyebabkan kegagalan terapi atau timbul efek berbahaya. Kesalahan dosis sering
terjadi pada pasien anak-anak, lansia atau orang obesitas. Pada pasien tersebut
paramedis harus mengerti cara mengkonversi dosis dari orang dewasa normal.
e). Tepat rute
Jalur atau rute pemberian obat
adalah jalur obat masuk kedalam tubuh. Jalur pemberian yang salah dapat
berakibat fatal atau minimal obat-obat yang diberikan tidak efektif.
f).
Tepat interval waktu pemberian
Cara pemberian obat hendaknya dibuat
sesederhana mungkin dan praktis agar mudah ditaati oleh pasien.
g).
Tepat lama pemberian
Lama pemberian obat harus tepat sesuai
penyakitnya masing-masing.
h).
Tepat dokumentasi
Aspek dokumentasi sangat penting
dalam pemberian obat karena sebagai sarana untuk evaluasi. Dokumentasi
pemberian obat yang harus dikerjakan meliputi nama obat, dosis, jalur
pemberian, tempat pemberian, alasan kenapa obat di berikan, dan tandatangan
yang memberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar