Tujuan dan harapan remaja berkaitan dengan tugas
perkembangan remaja akhir dan dewasa awal. Remaja lebih dahulu tertarik pada
tugas perkembangan remaja akhir (misalnya pendidikan lanjutan) dari pada tugas perkembangan dewasa
awal (misalnya pekerjaan, keluarga, dan kekayaan masa depan). Hasil ini juga
memperlihatkan orientasi masa depan remaja mencerminkan cultural prototype dari
perkembangan sepanjang rentang kehidupan yang diantisipasi: remaja pertama-tama
mengharapkan untuk menyelesaikan pendidikannya, kemudian bekerja dan yang
ketiga menikah dan membangun dasar material untuk kehidupan selanjutnya.
Proses mendapatkan orientasi masa depan bagi remaja
sendiri dibagi menjadi beberapa aspek dimana apabila terpenuhi semua aspek maka
proses mendapatkan orientasi masa depan dapat terpenuhi. Konsep Proses
mendapatkan orientasi masa depan bagi remaja sendiri di ambil dari konsep milik
J.E Marsia (1993) tentang identitas diri, mengingat bahwa Nurmi (1989) pun
menggunakan konsep Marsia unuk menjelakan fenomena pembentukan tujuan dan
komitmen pada dimensi pertama orientasi masa depan, motivasi. Selanjutnya akan
diuraikan sebagai berikut;
a. Knowledgeability
Di masa remaja akhir, individu seharusnya telah
melakukan penelitian yang akurat atas sejumlah kebutuhan dan kemampuan pribadi,
serta memiliki gambaran yang realistik tentang sejumlah kesempatan yang
tersedia di masyarakat. Individu mencari lebih dari sekedar pemahaman yang
dangkal dalam pendidikannya ataupun melakukan magang pada suatu pekerjaan guna
mendalami aktivitas pekerjaan tersebut.
b. Aktivitas
mengarahkan pada pengumpulan informasi
Di sini kita mengukur inti penopang penting
perolehan informasi tentang sejumlah kemungkinan. Seseorang yang ingin menjadi
dokter karena kedua orangtuanya adalah dokter, tidaklah mengindikasikan
aktivitas eksplorasi yang mencukupi. Bentuk aktivitas eksplorasi yang dimaksud
misalkan bercakap-cakap dengan individu lain
pada pekerjaan yang berbeda, mendiskusikan alternatif jurusan pendidikan
dengan orang-orang yang menekuni jurusan tersebut. Hal penting yang ditekankan
adalah beberapa inisiatif diri untuk melakukan pencarian yang lebih dalam.
c. Mempertimbangkan
alternatif potensial elemen-elemen identitas
Sebagian besar individu seiring dengan pertumbuhan
mereka melalui masa kanakkanak menjadi sadar akan perbedaan sejumlah aspek
dalam dirinya, bilamana dikejar, akan membawa individu tersebut pada arah
kehidupan yang berbeda. Remaja adalah periode dalam 15 siklus kehidupan ketika
eksperimentasi merupakan hal yang ditoleransi
dan bahkan digiatkan. Remaja akhir, adalah waktu yang tersisa sebelum
individu mengkonfrontasi sejumlah realitas yang lebih keras di masa dewasa, dan
dunia menjadi kurang sabar dengan eksperimentasi
remaja dan pembandingan/pemikiran aktif akan sejumlah alternatif. Baik pada
remaja yang memasuki fase awal pemikiran maupun fase lanjutan, isu utama yang
di tekankan adalah ketepatan pemikiran atau pertimbangan yang dilakukan. Aspek
relevan bagi penentuan status identitas adalah adanya pemberian atensi terhadap
sejumlah alternatif dan menimbang sejumlah konsekuensi dari apa yang individu
inginkan.
d. Keinginan
membuat keputusan awal
Pengarahan adalah gelombang penting eksplorasi pada
remaja akhir. Tujuan eksplorasinya adalah untuk menentukan ketepatan terbaik
bagi pekerjaan, ideologi, dan alternatif interpersonal yang akan di mulai pada
masa dewasa awal. Kesimpulannya, eksplorasi bisa saja tidak terwujud, baik
dimasa sebelumnya atau sekarang; dan mungkin ada sejumlah pertimbangan pilihan
yang melebar dan kedalaman pemikiran. Isu tentang derajat eksplorasi orientasi
masa depan terutama penting dalam membedakan antara foreclosure dan identity
achievement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar