Minggu, 01 Oktober 2017

Pentingnya Pengukuran Preferensi konsumen (skripsi dan tesis)

Supranto (1997) menyatakan bahwa “pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau konsumen tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian”. Oleh sebab itu sebuah produk harus mengetahui preferensi konsumen agar setiap bentuk kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan tuntutan dan keinginan konsumen. Dalam pengukuran tingkat preferensi konsumen, data yang diperoleh bersifat subyektif, sesuai dengan jawaban para responden menurut pengalaman dalam menggunakan suatu jenis produk tertentu.
Sudibyo (2002), menyatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan preferensi konsumen terbagi menjadi dua: yaitu bersifat ekonomis dan bersifat non ekonomis. Preferensi konsumen yang bersifat ekonomis meliputi:
(a) nilai dari pengorbanan,
(b) manfaat yang dapat diraih
Sedangkan preferensi konsumen yang bersifat non ekonomis, yaitu:
(a) kebutuhan aktualisasi diri
(b) penghargaan dari lingkungan
Sudibyo (2002), menyatakan bahwa pengukuran terhadap preferensi konsumen sangat penting karena:
(a) Sebagai dasar untuk menarik minat membeli konsumen pada suatu produk
(b) Sebagai acuan bagi perusahaan untuk menerapkan program-program pembangunan loyalitas konsumen
(c) Untuk menjaga interaksi yang terus berkelanjutan antara konsumen dan perusahaan
Pengukuran tingkat preferensi konsumen berkaitan dengan pengukuran faktor-faktor yang membentuk sebuah preferensi konsumen. Pengukuran preferensi konsumen bermanfaat bagi pimpinan bisnis yaitu: mengetahui dengan baik bagaimana jalannya atau bekerjanya proses bisnis, mengetahui dimana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus, terutama untuk hal-hal yang dianggap penting oleh para pelanggannya, dan menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah perbaikan (improvement)

Tidak ada komentar: