Perusahaan yang ingin memenangkan kompetisi
harus dapat memberikan perhatian pada kualitas produknya. Produk-produk yang berkualitas akan
memiliki keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan
produk tersebut. Adapun kualitas mengambarkan karakteristik secara langsung
dari suatu produk sehingga manajer harus
memperhatikan kualitas yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
dalam pasar global ini.
Atribut merupakan gambaran karakteristik
spesifik dari produk baik berujud maupun tak berujud yang menimbulkan manfaat. Produk adalah sekumpulan
atribut yang nyata dan tidak nyata mencakup cita rasa, warna, harga, kemasan,
merek dan pelayanan dari penjual yang diterima oleh pembeli sebagai sesuatu
yang bisa memuaskan keinginannya (Stanton, 1991).
Kualitas suatu produk biasanya dinilai
dengan karakteristik dari atribut-atribut yang menjadi perhatian konsumen. Dimensi atribut
produk yang menonjol bagi konsumen dibatasi oleh persepsi dan konsepsinya,
dimana atribut alamiah suatu produk tidak memiliki dimensi performa, sebaliknya
dimensi atribut produk merupakan sifat pengalaman dan pemikiran manusia. Selain
konsumen membuat asumsi yang implisit tentang dimensi atribut produk (Swan dan
Combo, 1976). Paramita (2001) meneliti atribut-atribut yang berkaitan dengan
produk dengan cara deep interview dan
sumber tertulis lainnya. Atribut produk meliputi rasa, harga, merek,
kerenyahan, kenampakan, tekstur daging (kekentalan), ukuran dan keamanan pangan
(tidak berbahaya bagi kesehatan) untuk makanan instan (mie).
Bagian dari kualitas produk adalah perihal kualitas produk. Kualitas suatu produk baik berupa
barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini.
a. Produk
Berupa Barang
Menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gasperz dalam
Umar (2002), untuk menentukan dimensi kualitas barang, dapat melalui delapan
dimensi seperti yang dipaparkan berikut ini.
1) Performance,
hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
tersebut.
2) Features , yaitu
aspek performansi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
pengembangannya.
3) Realibility, hal
yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu pula.
4) Conformance, hal
ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan
derajat ketepatan antara karakteritik desain produk dengan karakteristik
kualitas standar yang telah ditetapkan.
5) Durability, yaitu suatu
refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
6) Serviceability, yaitu
karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan
akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7) Aesthetics, merupakan
karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadidan refleksi dari preferensi individual.
8) Fit and finish, sifat
subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk
tersebut sebagai produk yang berkualitas.
b. Produk
Berupa Jasa/ Service
Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi
dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :
1) Realibility, yaitu
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2) Responsivenss,
yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi: kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan
penanganan keluhan pelanggan/ pasien.
3) Assurance,
meliputi kemampuan karyawan atas : pengetahuan terhadap produk secara tepat,
kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan,
kertampilan dalam memberi informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan
didalam memanfaakan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan
gabungan dari dimensi :
·
Kompetensi ( Competence ), artinya ketrampilan dan
pengetahuann yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.
·
Kesopanan ( Courtesy, yang meliputi keramahan,
perhatian dan sikap para karyawan.
·
Kredibilitas ( Credibility ), meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi
dan sebagainya.
4) Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan
seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan
dan kebutuhan pelanggannya.
Dimensi Emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi :
·
Akses
(Access), meliputi kemudahan untuk
memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
·
Komunikasi
( Comunication ), merupakan kemampuan
melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau
memperoleh masukan dari pelanggan.
·
Pemahaman
pada Pelanggan ( Understanding the
Customer ), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
5)
Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan Front Office, tersedianya tempat parkir,
kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi
dan penampilan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar