Menurut istilah,
Bloom dalam Subiyanto (1988) menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil belajar
kognitif yang mencakup hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam
ingatan. Sedangkan tingkat pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari hasil
belajar terhadap suatu hal baik dari buku, alam sekitar, orang lain atau pengalaman
pribadi.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang mengadakan pengindaraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terhadap objek yang tejadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pengindraan, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu
pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian persepsi terhadap suatu objek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003) dalam buku
Wawan dan Dewi (2011).
Pengetahuan itu
sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat
hubunganya dengan pendidikan, dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi
maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuanya. Pengetahuan tidak
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh
melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini
yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek
yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap yang makin positif terhadap objek
tertentu. Menurut teori WHO (World Health
Organization) yang dikutip oleh Notoatmojo (2007), salah satu bentuk objek
kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri (Wawan dan Dewi,
2011).
Menurut
Notoatmodjo (2003) dalam buku Wawan & Dewi (2011; h. 12), pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
Pengetahuan yang
dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu :
a. Tahu
(know)
Tahu adalah
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu diartikan sebagai suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami
(Comprehention)
Memahami artinya
sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang
diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
c. Aplikasi
(application)
Aplikasi dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi ini biasa diartikan sebagai
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks atau situasi lain.
d. Analisis
(analysis)
Analisis adalah
suatu kemampuan untuk menjalankan materi objek ke dalam komponen-komponen,
tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja, dapt menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokan, dan sebagainya.
e. Sintesis
(syntesis)
Sintesis
menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan dan menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,
dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi
(evaluation)
Evaluasi ini
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden, kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan diatas.
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat disimpulkan pengetahuan adalah hasil belajar kognitif
yang mencakup hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar