Menurut William K.Carter (2009),
sistem activity based costing adalah
suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang
jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu
atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related factor).
Menurut R. A. Supriyono (2010), sistem activity
based costing adalah sistem informasi yang dapat menyajikan informasi yang
akurat dan tepat waktu mengenai pekerjaan aktivitas) yang mengkonsumsi sumber
(biaya aktivitas) untuk mencapai tujuan pekerjaan (produk dan pelanggan).
Menurut Hansen dan Mowen (2009),
sistem activity based costing adalah
sistem yang terdiri atas dua tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai
aktivitas, dan kemudian ke berbagai produk. Sedangkan menurut Mulyadi (2003, sistem
activity based costing adalah sistem
informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang
aktivitas untuk memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap
aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta
pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa sebagai
tujuan.
Sistem ini merupakan salah satu wujud pelepasan
akuntansi manajemen dari dominasi akuntansi keuangan. Sistem ini dirancang atas
dasar landasan pikiran bahwa cost object memerlukan aktivitas dan aktivitas
mengkonsumsi sumber daya. Berdasarkan landasan pikiran ini dibangun keyakinan
dasar baru bahwa biaya ada penyebabnya, dan penyebab biaya dapat dikelola,
seperti pada gambar berikut yang melukiskan hakikat sistem activity based costing (Mulyadi, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar