Metode pengumpulan harga
pokok produksi dikelompokan menjadi dua metode, yaitu metode harga pokok
pesanan dan harga pokok proses.
1.
Metode Pengumpulan Harga Pokok Pesanan (Job
Order Costing)
Menurut Hansen Mowen (2009),
dalam metode ini biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per-satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan.
Ada tujuh pendekatan
untuk menghitung biaya setiap pesanan, Charles T. Horngren (2008) membaginya
dalam tujuh tahap, yaitu :
a.
Identify
the chosen cost object
Yaitu memberikan nomor
pada setiap objek biaya yang ada pada perusahaan.
b.
Identify
the direct costs of the job
Yaitu perusahaan
mengklasifikasikan biaya-biaya langsung yang terjadinpada perusahaan
c.
Select
the cost – allocation bases to use allocating indirect costs of the job
Suatu pekerjaan tidak
mungkin tidak ada biaya tidak langsung, seperti misalnya biaya pengawasan,
biaya perawatan, biaya perbaikan, dan lain-lain. Sehingga biaya-biaya tersebut
harus dialokasikan. Tujuan dari pengalokasian biaya tidak langsung yaitu untuk
mengukur penggunaan dari pendapatan tidak langsung dari masing-masing pekerjaan
individu.
d.
Identify
the indirect costs associated with each cost – allocation base.
Apabila perusahaan
menggunakan biaya tunggal sebagai alokasi dasar seperti misalnya biaya produksi
jam tenaga kerja langsung maka bias digunakan untuk mengalokasikan biaya produksi
tidak langsung pada produk-produknya.
e.
Compute
the rate per unit of each cost – allocation base used to allocate indirect cost
to the job
Pada beberapa biaya
pekerja, tarif biaya tidak langsung yaitu dihitung dengan membagi total biaya
overhead pada pekerja dengan total kuantitas dari biaya alokasi dasar
f.
Compute
the indirect costs allocated to the job
Biaya tidak langsung dari
suatu pekerjaan dihitung dengan mengalihkan kuantitas aktual dari alokasi dasar
yang berbeda dengan tarif biaya tidak langsung.
g.
Compute
the total cost of the job by adding all direct and indirect costs assigned to
the job
Dan dapat disimpulkan
bahwa perhitung total biaya dari pekerjaan dengan menambah seluruh biaya
langsung dan tidak langsung kedalam pekerjaan pelaksanaan rencana produksi.
Oleh karena itu akuntansi digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi
yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses
produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan
sebelumnya.
2.
Metode
Harga Pokok Proses (Process Costing)
Metode harga pokok proses
menurut Hansen Mowen (2009) adalah sitem kalkulasi biaya yang efektif bagi
perusahaan dengan menggunakan produksi perakitan lini untuk menciptakan arus
barang secara berkelanjutan. Setelah proses pabrik selesai, pekerja mentransfer
unit ke gudang barang jadi karena produk itu dibuat bukan untuk pelanggan
khusus. Semua unit pada lini produk khusus adalah sama.
Perhitungan biaya proses
akan berjalan dengan baik jika produk relative homogen, melewati serangkaian
proses dan menerima jumalah biaya produksi hampir sama. Produk yang akan
diproses melewati tiga tahapan proses yang sama yaitu bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead yang hamper sama sehingga tidak perlu mengakumulasikan biaya
berdasarkan bacth (sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan). Sebaliknya
biaya diakumulasikan berdasarkan proses. Hal yang mendasar adalah sistem
akuntansi biaya seharusnya didesain agar sesuai dengan jenis operasi
perusahaan, sistem perhitungan biaya pesanan dan proses sesuai dengan
lingkungan produksi berdasarkan pesanan murni dan proses murni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar