Auditor
harus mendokumentasikan pemahamannya tentang komponen pengendalian internal
entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit. Auditor dapat menggunakan tiga
jenis dokumen untuk mendokumentasikan pemahaman atas perancangan pengendalian
internal yang dapat digunakan secara terpisah atau secara bersama-sama, yaitu:
1. Kuesioner
(questionnaries), terdiri dari
serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian internal yang perlu
dipertimbangkan auditor untuk mencegah salah saji material dalam laporan
keuangan. Pertanyaan biasanya dibuat dalam bentuk jawaban “ya” atau “tidak”
atau “N/A (not applicable)”, dengan
jawaban “ya” menunjukkan pengendalian internal klien baik, sebaliknya bila
jawaban “tidak” menunjukkan adanya pengendalian internal yang lemah. Ruang
kosong juga disediakan untuk menyediakan komentar seperti siapa yang
melaksanakan prosedur pengendalian dan seberapa sering prosedur pengendalian
dilaksanakan (Boynton et al., 2002:
412).
2. Bagan
arus (flowchart), adalah suatu
diagram skematik dengan menggunakan simbol-simbol terstandarisasi, garis arus
yang saling berhubungan, dan keterangan yang menggambarkan langkah-langkah yang
terlibat dalam memroses informasi melalui sistem akuntansi. Bagan arus
menunjukkan (Boynton et al., 2002:
416):
a. Alur
transaksi dari mulainya transaksi hingga pengikhtisaran dalam buku besar umum.
b. Fungsi-fungsi
penting yang dimasukkan dalam bagan alur.
c. Pendokumentasian
jejak audit.
d. Laporan
penting yang diproduksi oleh sistem akuntansi.
e. Program
dan arsip komputer di mana informasi disimpan.
3. Naratif, adalah uraian tertulis tentang
pengendalian internal klien. Suatu naratif yang baik mengenai sistem akuntansi
dan pengendalian yang terkait menguraikan empat hal (Arens et al., 2014: 357):
a. Asal-usul
setiap dokumen dan catatan dalam sistem
b. Semua
pemrosesan yang berlangsung
c. Disposisi
setiap dokumen dan catatan dalam sistem
d. Petunjuk
tentang pengendalian yang relevan dengan penilaian risiko pengendalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar