Adanya liberalisasi
perdagangan akan menimbulkan iklim perdagangan yang semakin kompetitif.
Perusahaan dari berbagai jenis usaha semakin bebas melakukan investasi baik di
dalam maupun luar negeri. Indonesia juga akan mengalami hal yang sama yaitu
menghadapi lingkungan kompetisi global. Hal ini menyebabkan pengaruh pada strategi
perusahaan, karena perdagangan bebas menyebabkan adanya ketidakpastian
lingkungan usaha yang semakin meningkat. Hagedoorn (1993) menyatakan bahwa
strategi kompetitif merupakan mediator penting yang mempengaruhi respon
strategik perusahaan terhadap lingkungan baru.
Jarvenpaa dan Ives
(1990) berpendapat bahwa teknologi informasi merupakan alat pendukung
perusahaan untuk melakukan koordinasi operasi global, inovasi yang mendunia,
serta memberikan pelayanan yang terintegrasi kepada para pelanggannya di
seluruh dunia. Survei yang dilakukan oleh Goslar dan Grover (1993) terhadap 154 perusahaan mengenai
faktor-faktor yang memungkinkan perusahaan melakukan inisiatif, adopsi, serta
implementasi teknologi telekomunikasi menghasilkan kesimpulan bahwa
ketidakpastian lingkungan serta desentralisasi dalam pengambilan keputusan
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi.
Sedangkan Mahmood dan Mann (1993) melakukan penelitian tentang hubungan antara
investasi dalam teknologi informasi dengan strategik organisasional dan kinerja
ekonomi. Kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat hubungan antara investasi
dalam teknologi informasi dengan strategik organisasional dan kinerja ekonomi
perusahaan.
Bradley et al. (1993)
dalam satu karyanya telah membuat tiga buah kesimpulan, yaitu: Pertama, dimasa
kini telah terjadi perpaduan antara teknologi informasi dan telekomunikasi yang
secara radikal mempengaruhi seluruh perusahaan baik yang merupakan pengguna
signifikan dari teknologi maupun tidak. Kedua, Perpaduan teknologi tersebut
sangat dinamis dan akan menyebabkan perubahan struktur fundamental perusahaan.
Ketiga, strategi perusahaan akan meningkat dipengaruhi oleh penciptaan industri
baru, restrukturisasi industri yang ada, dan berfokus pada pencapaian
keunggulan kompetitif melalui perpaduan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Secara umum fungsi
manajemen ada 4 yaitu; 1). Planning. 2). Organizing. 3). Leading. 4). Controlling (Schermerhorn,
1996: 10). Planning atau perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan
penetapan tindakan yang harus diambil guna pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan fungsi perencanaan, seorang manajer akan mengidentifikasikan
tindakan untuk mencapainya. Fungsi organizing merupakan proses pemberian
tugas, pengalokasian sumber daya dan pengaturan kegiatan dari indifidu atau
kelompok untuk mengimplementasiakan tujuan. Yang dimaksud dengan leading yaitu
proses membangkitkan/menggerakkan semangat orangorang (karyawan) untuk bekerja
keras dan mengarahkan kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan. Sedangkan controlling
(pengendalian) adalah proses mengukur prestasi kerja, membandingkan hasil
yang dicapai dengan anggaran (tujuan yang telah ditetapkan) dan mengambil
tindakan koreksi jika diperlukan. Melalui fungsi pengendalian ini manajer dapat
secara aktif berkomunikasi dengan karyawan dan bersama-sama menginterpretasikan
laporan dan kinerja, serta menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan
tindakan yang konstruktif. Dari keempat fungsi manajemen tersebut yang terkait
dengan anggaran adalah planning (perencanaan) dan controlling (pengendalian).
Puspaningsih (2002)
menyimpulkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan pengaruh
terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer. Dalam hubungan antara partisipasi
dalam penyusunan anggaran dengan kepuasan kerja dan kinerja manajer, ada yang
punya hubungan langsung, namun kadang juga ada variabel intervening misalnya role
ambiguity atau job relevan information. Kadang terdapat juga
variabel moderator, misal job difficulty, locus of control dan dimensi
budaya. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan masih memberikan hasil yang
berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan penelitian
lanjutan berkaitan dengan pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran
terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar