Higgins (dalam Hasanusi 2005) menyatakan bahwa “ada
dua kondisi yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, yaitu kapabilitas
organisasi yaitu konsep yang dipakai untuk menunjuk pada kondisi lingkungan
internal yang terdiri atas dua faktor stratejik yaitu kekuatan dan kelemahan”. Kekuatan
adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positip, yang memungkinkan
organisasi memiliki keuntungan stratejik dalam mencapai sasarannya; sedangkan
kelemahan adalah situasi dan ketidakmampuan internal yang mengakibatkan organisasi
tidak dapat mencapai sasarannya. Kedua faktor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Faktor yang perlu diperhitungkan dalam melihat kemampuan internal organisasi
antara lain: struktur organisasi, sumberdaya baik dana maupun tenaga, lokasi, fasilitas
yang dimiliki, integritas seluruh karyawan dan integritas kepemimpinan.
Kondisi yang kedua adalah lingkungan eksternal, yang
terdiri atas dua faktor stratejik, yaitu peluang dan ancaman atau tantangan.
Peluang sebagai situasi dan faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi
mencapai atau bahkan bisa melampaui pencapaian sasarannya; sedangkan ancaman
adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai
sasarannya. Dalam mengamati lingkungan eksternal, ada beberapa sektor yang peka
secara stratejik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan
ancaman. Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau
situasi keuangan, dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi.
Sementara itu Siagian (2004) menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mendukung keberhasilan akhir suatu orgaisasi dapat ditemukan
dalam empat kelompok umum, yaitu:
1. Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan
teknologi organisasi;
2. Karakteristik lingkungan, mencakup dua aspek
lingkungan ekstern dan lingkungan internal, yang dikenal sebagai iklim
organisasi meliputi macam-macam atribut lingkungan kerja (contoh: pekerja
sentris, orientasi pada prestasi);
3. Karakteristik pekerja, perhatian harus diberikan
kepada perbedaan individual antara para pekerja dalam hubungannya dengan
efektivitas.
4. Kebijakan dan praktek manajemen, peranan manajemen
dalam prestasi organisasi, meliputi variasi gaya, kebijakan dan praktek
kepemimpinan dapat memperhatikan atau merintangi pencapaian tujuan.
Sementara itu Joedono (dalam Mangkuprawira, 2003:101)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam kinerja sebuah organisasi
antara lain meliputi :
1. Kepemimpinan, yaitu proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan
atau merupakan hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin,
mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai keinginan pemimpin.
2. Sumber Daya Manusia adalah menempati kedudukan yang
lebih tinggi dan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk tingkat
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
3. Lingkungan kerja, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan
struktur tugas, desain pekerjaan, pola kepemimpinan, pola kerjasama, prasarana,
dan imbalan (reward system).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar