Ekowisata berbasis masyarakat mengambil
dimensi sosial ekowisata adalah suatu langkah lebih lanjut dengan mengembangkan
bentuk ekowisata dimana masyarakat lokal yang mempunyai kendali penuh, dan
keterlibatan di dalamnya baik itu di manajemen dan pengembangannya, dan
proporsi yang utama menyangkut sisa manfaat di dalam masyarakat (WWF
International, 2001).
Ekowisata
berbasis masyarakat dapat membantu memelihara penggunaan sumberdaya alam dan
penggunaan lahan yang berkelanjutan. Lebih dari itu, memelihara kedua-duanya
adalah tanggung jawab kolektif dan inisiatif individu di dalam masyarakat
tersebut. Selagi definisi dan penggunaan dari bentuk terminologi CBT dan
ekowisata berbasis masyarakat bisa berubah-ubah dari satu negeri atau daerah (bagi/kepada)
yang lain, tidaklah menjadi masalah yang berarti tentang sebuah nana, tetapi
hanyalah prinsip sosial dan tanggung jawab lingkungan disetiap tindakan (The
International Ecotourism Society, 2006)
WWF (World
Wide Fund for Nature) Guidelines for Community-Based Ecotourism Development
(2001) menyebutkan syarat-syarat untuk memutuskan pengembangan bisnis ekowisata
sebagai berikut
a.
kerangka ekonomi dan politik yang
mendukung perdagangan yang efektif dan investasi yang aman;
b.
perundang-undangan di tingkat nasional
yang tidak menghalangi pendapatan dari wisata diperoleh dan berada di tingkat
komunitas lokal;
c.
tercukupinya hak-hak kepemilikan yang
ada dalam komunitas lokal;
d.
keamanan pengunjung terjamin;
e.
resiko kesehatan yang relative rendah,
akses yang cukup mudah ke pelayanan medis dan persediaan air bersih yang cukup;
dan
f.
tersedianya fasilitas fisik dan
telekomunikasi dari dan ke wilayah tersebut.
Adapun
syarat-syarat dasar untuk pengembangan ekowisata berbasis masyarakat seperti
tercantum dalam buku tersebut adalah
a.
lanskap atau flora fauna yang dianggap
menarik bagi para pengunjung khusus atau bagi pengunjung yang lebih umum;
b.
ekosistem yang masih dapat menerima
kedatangan jumlah pengunjung tertentu tanpa menimbulkan kerusakan;
c.
komunitas lokal yang sadar akan kesempatan-kesempatan
potensial, resiko dan perubahan yang akan terjadi, serta memiliki ketertarikan
untuk menerima kedatangan pengunjung;
d.
adanya struktur yang potensial untuk
pengambilan keputusan komunitas yang efektif;
e.
tidak adanya ancaman yang nyata-nyata
dan tidak bisa dihindari atau dicegah terhadap budaya dan tradisi lokal;
f.
penaksiran pasar awal menunjukkan adanya
permintaan yang potensial untuk ekowisata, dan terdapat cara yang efektif untuk
mengakses pasar tersebut.
Selain itu juga
harus diketahui bahwa pasar potensial tersebut tidak terlalu banyak menerima
penawaran ekowisata. Sesuai dengan yang tercantum dalam Guidelines for
Community-Based Ecotourism Development (2001) aspek dari komunitas untuk
terlibat dalam pengembangan ekowisata, adalah
a. kemampuan
menjadi tuan rumah penginapan
b. keterampilan
dasar bahasa inggris
c. keterampilan
komputer
d. keterampilan
pengelolaan keuangan
e. keterampilan
pemasaran
f. keterbukaan
terhadap pengunjung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar