Jika
dibandingkan, ada tiga perbedaan antara diplomasi publik dengan diplomasi yang sifatnya
resmi (tradisional). Pertama, diplomasi publik bersifat transparan dan
berjangkauan luas, sebaliknya diplomasi tradisional cenderung tertutup dan
memiliki jangkauan terbatas. Kedua, diplomasi publik ditransmisikan dari
pemerintah ke pemerintah lainnya. Ketiga, tema dan isu yang diusung oleh
diplomasi resmi (jalur pertama) ada pada prilaku dan kebijakan pemerintah, sedangkan
tema dan isu yang diangkat oleh diplomasi publik lebih ke arah sikap dan
perilaku publik.
Dalam
diplomasi publik, perlu dipahami bahwa proses diplomasinya tidak hanya di luar negeri
tapi juga di dalam negeri. Evan Potter mengatakan bahwa permasalahan diplomasi publik
tidak hanya tantangan terhadap kebijakan luar negeri, tetapi juga merupakan
tantangan nasional. Esensi dari diplomasi publik adalah `membuat orang lain
berada di pihak anda, sedangkan permasalahan dalam diplomasi publik adalah
bagaimana mempengaruhi opini dan perilaku orang lain. Dalam hal ini, yang
dimaksud orang bukan hanya pemangku kebijakan, tetapi juga khalayak atau
publik.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar