Lemhannas merumuskan bahwa Ketahanan Nasional adalah
suatu kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasionalnya, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas kelansungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional[1].
Ketahanan Nasional pada hakikatnya adalah kekuatan
nasional dalam arti luas, dengan demikian unsur-unsur Ketahanan Nasional
mencakup Asta Gatra, yaitu geografi, demografi, sumber kekuatan alam, idiologi,
politik, ekonomi, sosial, dan militer sama dengan analogi menurut Claine, yaitu
massa kritik (penduduk wilayah), ekonomi, militer, konsepsi tentang strategi
dan tekad nasional. Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bagsa
dalam mempertahankan eksistensi dalam melangsungkan hidupnya sesuai cita-cita
dan citranya sendiri[2].
Menurut Wan Usman, konsep Ketahanan Nasional suatu
bangsa dan negara dilatarbelakangi oleh faktor-faktor; Pertama, kekuatan apa
yang ada pada bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsngan
hidupnya meskipun menghadapi berbagai gangguan dan ancaman. Kedua, kekuatan apa yang harus dimiliki oleh
suatu bangsa dan negara, agar dapat menghadapi perubahan lingkungan
strategisnya di waktu sekarang dan yang akan datang agar dapat berkembang[3].
Ketahanan Nasional sebagai kondisi sesuai dengan
konsepsi, maka kondisi dimaksud mengandung pemahaman kemampuan untuk menyusun
seluruh kekuatan yang dimiliki bangsa.Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi
dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang ditujukan terhadap bangsa dan negara.Oleh
Sunardi ditambahkan bahwa unsur utama dalam Ketahanan Nasional adalah berupa
keuletan dan ketangguhan bangsa yang merupakan sinergi dari seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih jauh Sunardi menyatakan bahwa
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang
datangnya dari luar maupun dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya[4].
Sementara itu menurut Abdul Kadir Besar, Ketahanan
Nasional didefinisikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, berarti berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasionalnya melalui interaksi gatra alamiah dan gatra sosial yang secara
hirarkis berturut-turut di bawah kendali gatra politik, gatra idiologi dan
pengetrapan pendekatan jamak: kesejahteraan, keamanan, demokratik dan kultural
dalam memajukan kesejahteraan bangsa dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun datang dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara[5].
Berdasarkan berbagai batasan mengenai Ketahanan
Nasional di atas dapatlah disimpulkan bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi
dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi segala ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan. Dengan demikian sesungguhnya unsur-unsur utama dalam
ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar