Dalam
rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya engelompokkan anggota-anggota
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan berdasarkan acak atau
random. Kemudian dilakukan pretest (01) pada kedua kelompok tersebut dan
diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu
dilakukan post tes (02) pada kedua kelompok tersebut. Bentuk rancangan ini
sebagai berikut:
|
Pretest
|
Perlakuan
|
Posttest
|
Kel.
Eksperimen
|
01
|
x
|
02
|
Kel. Kontrol
|
01
|
|
02
|
Dalam
randomisasi (R) maka ke dua kelompok mempunyai sifat yang sama dilakukan
ontervensi (perlakuan). Karena ke dua
kelompok sam apada awalnya, amak perbedaan hasil post test (02) pada kedua
kelompk tersebut dapat disebut sebagai pengaruh dari intervensi atau perlkuan.
Rancangn ini adalah salah satu rancangan yang terkuat dalam mengontrol
ancaman-ancaman tehadap validitas.
Tetapi
rancangan ini sulit dilaksanakan di lapangan karena biasanya sulit atau bahkan
tidak mungkin melakukan randomisasi. Di samping itu, dari etika atau aspek alin
sering tidak mungkin melakukan intervensi pada kelompok yang satu dan tidak
melakukan ientrevensi pada kelompok lain. Rancangan ini dapat diperluas dengan
melibatkan lebih dari satu variabelbeabs. Dengan kata lan, perlakuan dilakukan
pada lebih dari satu kelompok, dengan bentuk perlakuan yang berbeda. Rancangan
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
|
Pretest
|
Perlakuan
|
Posttest
|
Kel.
Eksperimen (a)
|
01
|
X (a)
|
02
|
Kel.
Eksperimen (b)
|
|
X (b)
|
02
|
Kel. Kontrol
|
01
|
|
02
|
Pada rancangan ini,
kesimpulan-kesimpulan mengenai efek perbedaan antara program (intervensi) satu
dengan lainnya dapat dicapai tanpa menggunakan kelompok kontrol
(Soekidjo, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar