Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau
mengganggu validitas internal dalam penelitian kuasi tersebut dapat disebut
sebagai ancaman-ancaman validitas internal itu sendiri. Faktor-faktor tersebut
antara lain:
a. Sejarah
(history)
Peristiwa yang terjadi
pada waktu yang lalu kadang-kadang dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran
(variabel terikat) . oleh karrena itu terjadi perubahan variabelterikat,
kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perakuan atau eksperimen tetapi
juga dipengaruhi oleh faktr sejarah atau pengalaman subjek penelitian trhadap
masalah-masalah yang dicobakan atau masalah-masalah lain yang berhubungan
dengan eksperimen tersebut.
b.
Kematangan (maturitas)
Manusia,
binaang atau makluk hidup lainnya sebagai subjek penelitian selalu mengalami
perubahan. Pada manusai, perubahan berkiatan dengan proses kematangan atau
maturitas baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya
kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan
demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena
adanya eksperimen tetapi juga disebabkan karena proses kematangan pada subjek
yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen
c.
Seleksi (selection)
Dalam
memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrool bisa terjadi perbdaan
ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengn kelompok yang lainnya.
Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya
dibandingkan dengana anggota-anggota kelompok kontrol sehingga sebelum diadakan
perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut.
Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya
perubahanvariabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel
pendidikan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel
terikat tidak saja pengaruh perlakuan tetapi juga karena pengaruh pendidikan
d.
Prosedur tes (testing)
Pengalaman
pada pretest dapat mempengaruhi hasil posttest, karena kemungkinan para subjek
penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu
pretest dan kemudian pada waktu posttest subjek tersebut dapat memperbaiki
jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat tersebut bukan hanya
karena hasl eksperimen saja, melainkan juga karena pengaruh dari pretest.
e.
Instrumen (instrumentation)
Alat
ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretest biasanya digunakan lagi
pada posttest. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil posttest
tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat,
tidak disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja tetapi juga karena pengaruh
eksperimen.
f.
Mortalitas (mortality)
Pada
proses dilakukan eksperimen atau pada waktu pretest dan posttest sering terjadi
subjek yang drop out baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini
juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen
g.
Regresi ke arah nilai rata-rata
Ancaman
ini terjadi karena adanya nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari hasil
pretest (pengukuran pertama) cenederung untuk tidak ekstrem lagi pada posttest
(pengukuran setelah namun biasanya mendekati nilai rata-rata. Perubahan yang
terjadi pada variabel terikat tersebut bukan pada perubahan yang sebenarnya,
melainkan merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu ke aah nilai rata-rata ini
juga disebut regresi semu. Untuk mempertinggi validitas internal eksperimen
ini, maka faktor-faktor tersebut harus dikontrol atau diwaspadai dan diupayakan
sehingga seminimal mungkin mengganggu validitas internal
(Soekidjo, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar