Klasifikasi kemampuan lahan adalah
penilaian komponen lahan yang menurut Arsyad (1989) adalah penilaian
komponen-komponen lahan secara sistematis dan pengelompokan ke dalam berbagai
kategori berdasar sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam
penggunaan lahan (diambil dari artikel Klasifikasi Lahan Untuk Perencanaan
Penggunaan Lahan Di Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta, forum
perencanaan pembangunan 2005).
Lahan digolongkan kedalam 3 (tiga )
kategori utama yaitu kelas, sub-kelas dan satuan kemampuan lahan. Struktur
klasifikasi kemampuan lahan berdasarkan pada faktor penghambat seperti
ditunjukkan pada Tabel II.2.
Devisi
|
Kelas Kemampuan Lahan
|
Sub-Kelas Kemampuan Lahan
|
Satuan Pengelolaan
|
Satuan Peta Tanah
|
Dapat diolah
|
I
II
III
IV
|
IIIe, erosi
IIIw,banjir
IIIs,tanah,dsb
|
IIIe1,1
IIIe2,2
IIIe3,3
|
Seri x
Seri y
Seri z
|
Tidak dapat diolah
|
V
VI
VII
VIII
|
|
|
|
Tabel II.2
Klasifikasi
Kemampuan Lahan Berdasarkan Faktor Penghambat
Sumber : sitorus(1985)
Struktur klasifikasi kemampuan lahan
yang disajikan Tabel II.1 menjelaskan bahwa pendekatan klasifikasi lahan ini
dapat diterapkan untuk berbagai tingkatan skala perencanaan. Perencanaan
penggunaan lahan di wilayah propinsi dapat menggunakan klasifikasi pada tingkat
kelas dan untuk wilayah kabupaten menggunakan sub kelas.
Kemampuan lahan dapat dicerminkan
dalam bentuk peta kemampuan lahan. Peta kemampuan lahan dapat menggambarkan
tingkat kelas potensi lahan secara keruangan dan dapat dipakai untuk menentukan
arahan penggunaan lahan pedesaan secara umum.
Klasifikasi kemampuan lahan dapat
diterapkan sebagai metode perencanaan penggunaan lahan (Hockensmith dan Steele,
1943). Selanjutnya menurut Klingebiel dan Montgomery (1961) hubungan antara
kelas kemampuan lahan dengan intensitas dan macam penggunaan lahan disajikan
dalam tabel II.3 berikut
KELAS KEMANPUAN LAHAN
|
INTENSITAS DAN MACAM PENGGUNAAN MENINGKAT
|
||||||||
CAGAR ALAM
|
HUTAN
|
PENGEMBALIAN
|
PERTANAMAN
|
||||||
TERBATAS
|
SEDANG
|
INTENSIF
|
TERBATAS
|
SEDANG
|
INTENSIF
|
||||
HAMBATAN
BAHAYA MENINGKAT KESESUAIAN PENGGUNAAN BERKURANG
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IV
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VII
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VIII
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel II.3
Kelas
Kemampuan Lahan, Intensitas dan Macam penggunaan lahan
Sumber : Wirosuprojo (1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar