Pengertian
sistem, adalah suatu kumpulan dari entiti yang berhubungan satu dengan yang
lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam suatu hubungan sistem selalu
terdapat dua aspek, yaitu hubungan diantara entiti (dalam sistem itu) dan
hubungan dengan lingkungan di sekitar sistem. Kita mengenal sistem terbuka dan
tertutup, dimana sistem terbuka adalah sistem yang dipengaruhi oleh keadaan di
luar sistem, sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak dipengaruhi
oleh keadaan di sekitar sistem. Sistem produktivitas adalah suatu sistem proses
industri yang mengubah bahan baku dan input sumber daya menjadi output
tertentu. Keberlangsungan proses tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor
luar, sehingga sistem ini dikatakan sistem terbuka. Faktor luar yang
mempengaruhinya adalah :
1.
Ideologi,
2.
Politik,
3.
Sosial,
4.
Ekonomi,
5.
Teknologi,
6.
Informasi,
7.
Budaya,
Prinsip
Manajemen dalam produktivitas adalah “efektif
dalam mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber”. Apabila ukuran
keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, maka produktivitas
dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu: sisi input dan sisi output. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi
penggunaan input dalam memproduksi output (barang dan/atau jasa).
Menurut Paul
Mali (1978) dalam buku Gasperz, (2002 : 18) menyatakan bahwa produktivitas
tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performansi kualitas, hasil –
hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas. Dengan demikian,
produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi,
sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut :
Produktivitas = Output yang dihasilkan .………..……. (2.1)
Input yang dipergunakan
= Pencapaian tujuan
Penggunaan sumber – sumber daya
= Efektivitas pelaksanaan tugas
Efisiensi penggunaan sumber daya
= Efektivitas ……………………….…… (2.2) Efisiensi
Sumanth dalam
Gaspersz (2000) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai
siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam
peningkatan produktivitas terus-menerus
Siklus
produktivitas merupakan suatu proses yang kontinu, yang melibatkan aspek-aspek:
Pengukuran, Evaluasi, Perencanaan, dan Pengendalian Produktivitas (PEPP).
Berdasarkan konsep siklus produktivitas, secara formal program peningkatan
produktivitas harus dimulai melalui pengukuran produktivitas dari sistem
industri itu sendiri. Untuk keperluan ini berbagai teknik pengukuran dapat
dipergunakan dan dikembangkan dari memilih indikator pengukuran yang sederhana
sampai yang lebih kompleks dan komprehensif.
Apabila
produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikutnya
adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan
dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi diantara tingkat
produktivitas aktual dan rencana (productivity gap) merupakan masalah
produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan
kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat
direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah
direncanakan itu, berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara
kontinu untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem
industri.
Apabila
konsep peningkatan produktivitas ini dikaitkan secara langsung dengan
profitabilitas perusahaan, dapat dibangun suatu strategi peningkatan
produktivitas dan profitabilitas perusahaan secara terus menerus melalui suatu
diagram yang lebih komprehensif,
Gambar 2.4 Strategi peningkatan produktivitas dan profitabilitas perusahaan
( Sumber: Gaspersz, 2000: 21 )
Dari Gambar
2.4 tampak bahwa landasan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas
perusahaan adalah membangun suatu sistem industri yang memperhatikan secara
terfokus dan bersama sekaligus pada aspek-aspek kualitas, efektivitas
pencapaian tujuan, dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya. Selanjutnya,
indikator keberhasilan sistem industri itu dipantau melalui pengukuran
produktivitas dan profitabilitas terus-menerus, dimana pengukuran produktivitas
memberikan informasi tentang masalah-masalah internal dari sistem industri itu,
sedangkan pengukuran profitabilitas perusahaan memberikan informasi tentang
masalah-masalah eksternal dari sistem industri itu (Gaspersz, 2001:21 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar