Senin, 12 Desember 2016

Metode SMART/Spesific, Measurable, Attainable, Relevant, Time Bound (skripsi dan tesis)


Menurut Iverson (2003) tujuan SMART adalah untuk memudahkan mengenali dengan tepat apa tujuannya, bermaksud untuk mencapai dan kepada siapa itu ditujukan, dengan demikian akan lebih mudah untuk melacak sejauh mana tujuan tercapai. Boise State University (2007) dan Swinton (2006) menjelaskan SMART dikembangkan dengan tujuan penting sedemikian hingga dapat sangat membantu dalam menulis tujuan yang dapat dijadikan modal dalam mengevaluasi kualitas program-program yang diajukan dan dilaksanakan.
 Deskripsikan karakteristik pengukuran SMART yaitu sebagai berikut :
1.      Specific.
Tujuan yang ingin diraih perlu kejelasan dan bersifat spesifik. Paul J. Meyer menjelaskan bahwa spesifik berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigĂș. Beberapa atribut yang digunakan adalah apa yang ingin dicapai, alasan atau keuntungan apa yang ingin diraih dengan mencapai sasaran tersebut, siapa saja yang terkait dan berhubungan dengan pencapaian sasaran, dimana lokasi atau fasilitas dan prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2.      Measurable (terukur).
Tingkat keberhasilan suatu rencana perlu dapat diukur secara kuantitatif. Paul J. Meyer menjelaskan bahwa pengukuran yang kongkrit seperti  berapa banyak atau kapan sebuah sasaran bisa diketahui dapat tercapai harus dapat diperhitungkan dari awal penetapan targetnya.
3.      Attainable.
Rencana yang telah dibuat perlu diproyeksikan pada capaian target, tidak berhenti pada angan-angan belaka. Paul J. Meyer juga menjelaskan bahwa attainable lebih menekankan pada pentingnya seberapa realistis sebuah target itu. Jika sasarannya terlalu jauh diluar standar, dapat menjadi demotivator karena tidak sesuai dengan keahlian, kapasitas, kemampuan, serta perilaku yang dimiliki untuk meraih sasaran tersebut. Sehingga kemungkinan bagaimana sebuah tujuan dapat diraih dapat terjawab ketika mulai menilai sebuah kelayakan target. Target yang terlalu tinggi dan tidak dapat dijangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan  penundaan. Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan menciptakan  kinerja yang tidak optimal karena rasa bosan yang dapat menimbulkan rasa malas dan penundaan.
4.      Relevant (Relevansi)
Tujuan yang dinyatakan dengan memilih prioritas bagi sasaran-sasaran yang paling vital dan berarti bagi organisasi. Sebuah tujuan bisa saja spesifik, terukur, realistis, dan ada batas waktu, namun juka tidak relevan terhadap atasan, manajemen secara keseluruhan maka tidak akan didukung penuh oleh tim kerja atau rekan kerja yang lain.
5.      Time Bound
Program yang dirancang memiliki batasan waktu pencapaian atau pelaksanaan yang jelas. Ukuran waktu dengan kerangka waktu dalam memulai serta tenggat waktu yang diharapkan untuk dapat menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan. Ini merupakan kriteria terakhir dari metode SMART. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan memilah strategi menjadi taktik jangka pendek atau aktivitas harian, lalu taktik jangka menengah, dan jangka panjang atau tahunan serta lima tahunan agar indikator-indikator yang menunjukkan kemajuan menuju pencapaian dapat dievaluasi dan dire-evaluasi. Awangga (2007) juga menjelaskan bahwa rencana yang dibuat dibatasi oleh waktu tertentu. Sehingga jelas bahwa target yang ingin diraih sesuai dengan waktu yang dibutuhkan agar terjadi efisiensi.

Tidak ada komentar: