Metode pengawasan proses digunakan
untuk memonitor karakteristik kualitas selama proses transformasi
berlangsung.Metode ini sangat berguna terutama dalam hal (Yamit, 2003) :
o Mengukur kualitas
yang terdapat dalam barang atau jasa
o Mendeteksi
apakah proses itu sendiri mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kualitas.
Jika pemeriksaaan sampel ditemukan berada di luar batas
kontrol atas atau upper control limt (UCL), dan di bawah batas kontrol bawah
atau lower control limit (LCL) maka proses transformasi harus diperiksa untuk
mencari penyebabnya, apakah pemasangan mesin salah, apakah diperlukan adanya
maintenance pada mesin, operator yang tidak berpengalaman, atau bahan baku yang
tidak memenuhi standard. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan
proses adalah (Marbun 1985):
a) Bagan
pengawasan variabel (variable control chart)
Bagan pengawasan variabel yang sering digunakan secara
bersama adalah range chart (R-chart) dan average chart. Dalam metode ini yang
diukur adalah variabel yang berkaitan dengan berat, panjang, derajat,
intensitas,atau ukuran lain yang dapat diskala.
Untuk membuat grafik atau grafik rata-rata perlu dicari
terlebih dahulu nilai .Kemudian dicari
nilai R (Range) yang didefinisikan sebagai selisih antara nilai tertinggi dan
nilai terendah dari variabel yang diamati Selanjutnya dicari nilai simpangan baku (standard deviasi).
b) Bagan
pengawasan atribut (attribute control chart)
Proses control chart dapat pula digunakan untuk
mengawasi atribut-atribut output. Atribut adalah sifat yang didasarkan
padaskala dikotomi seperti baik-buruk, tinggi-rendah, panas-dingin,
cepat-lambat atau sifat lain yang tidak perlu diukur dengan ketepatan melainkan
dengan ukuran ya atau tidak. Bagan control yang sering digunakan adalah bagan
bagian cacat atau P-Chart dan bagan jumlah cacat atau C-Chart.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar