Perjanjian
Simla juga menepis kemungkinan opsi ketiga, referendum masa depan Jammu-Kashmir
oleh masyarakat Jammu-Kashmir sendiri. Inilah yang membuat kelompok-kelompok
separatis di Jammu-Kashmir sampai sekarang seperti berebut pepesan kosong dan
terjebak atau menjadi korban kekerasan.
Kelompok-kelompok
ini mulai berkembang pesat setelah terjadi penyusupan besar-besaran kekuatan
asing pro-Pakistan ke Jammu-Kashmir wilayah India tahun 1989. Jika sebelumnya
jumlahnya hanya ratusan kelompok, maka hanya dalam waktu sekitar lima tahun,
jumlahnya sudah mencapai ribuan kelompok.
Ada tiga
organisasi separatis terbesar di Jammu-Kashmir, Dewan Persatuan Jihad yang
merupakan aliansi 14 kelompok dengan kelompok terbesar, Hizbullah Mujahidin.
Konferensi Seluruh Partai Kebebasan (All Party Hurriyat Conference/APHC) adalah
kelompok kedua yang antikekerasan. APHC membawahi sekurangnya 23 kelompok lain
termasuk organisasi buruh, agama, dan politik. Kelompok terakhir adalah Front
Pembebasan Jammu-Kashmir (Jammu-Kashmir Liberation Front/ JKLF).
Kelompok
pertama dan kedua tidak solid karena perbedaan pandangan. Ada yang menghendaki
Jammu-Kashmir yang Islam dan merdeka dari Pakistan, ada yang menghendaki
Jammu-Kashmir menjadi bagian dari Pakistan. Hanya kelompok terakhir yang
tegas-tegas menyatakan mau merdeka dari India dan Pakistan, dan menghendaki
referendum.
Ketiganya
mendapat dukungan keuangan, pelatihan dan perangkat militer dari Afghanistan,
Pakistan, dan beberapa negara Arab. Tahun 1994, untuk pertama kalinya personel
militer asing secara sporadis bergabung dengan ketiga kelompok tersebut
menyusup R&K India. Jumlah mereka diperkirakan 2.000 orang.
Belakangan
berkembang kelompok anti-R&K India di Pakistan. Kelompok yang dipimpin
ulama Pakistan Maulana Masood Azhar ini menghendaki Jammu-Kashmir menjadi
bagian dari Pakistan. Kelompok inilah yang tanggal 24 Desember tahun 1999
membajak para penumpang Airbus 300 India untuk membebaskan Masood yang
dipenjara di India bulan Desember 1999 karena masuk ke India dengan paspor
palsu dan dianggap mengompori gerakan separatis di Jammu-Kashmir.
Tanggal 24
Juli 2000 secara sepihak kelompok Hizbullah Mujahidin menyerukan gencatan
senjata tiga bulan kepada India. Setelah seruan itu terjadi pembunuhan peziarah
Hindu di Gua Amarnath, Pahalgam, sekitar 100 kilometer dari Srinagar Selatan.
Peristiwa yang menewaskan sekurangnya 93 orang ini adalah reaksi dari seruan
mengejutkan kelompok Hizbullah Mujahidin.
Jammu Kashmir Liberation Front (JKLF) didirikan oleh Dr. Amanullah Khan
dan Maqbool Bhat, merupakan organisasi nasionalis militan Kashmir yang
didirikan di Brimingham Inggris pada 29 Mei 1977. Dalam beberapa tahun JKLF
mengalami perkembangan yang pesat dengan beridrinya cabang-cabang mereka di
beberapa kota di Inggris bahkan di beberapa negara Eropa, Amerika dan Timur
Tengah. Pada tahun 1982 sebuah cabang JKLF didirikan di wilayah Kashimir di
bawah otortitas Pakistan (Azad Kashmir) dan di didirikan pula cabang JKLF di
wilayah Kashimir di bawah otortitas India (Jammu Kashmir) pada tahun 1987.
JKLF
bertujuan untuk memerdekakan wilayah Kahsmir di bawah otoritas India yang
sebelumnya merupakan wilayah kerajaan Dogra Jammu Kashmir. JKLF menolak jika
disebut sebagai gerakan separatis islam fundamentalis, mereka menyebut dirinya
dengan golongan nasionalis, dan berkeinginan untuk mewujudkan penyatuan kedua
wilayah Kashmir yang berada di wilayah Pakistan maupun India. Namun pada
Agustus 1990 hampir seluruh pemimpin JKLF ditangkap termasuk Yasin Malik pada
September 1995. Pada bulan Maret 1996, 37 anggota JKLF yang terdiri dari
pemimpin politik JKLF dibunuh oleh milter pemerintah India
Perbedaan
gerakan JKLF dengan gerakan-gerakan perlawanan di Kashmir adalah eksistensi
yang diberikan yaitu diantaranya adalah pernyataan secara tegas tujuan merdeka
dari India dan Pakistan, dan menghendaki referendum[1]. Hal ini tercantum dalam JKLF Aims and Objectives yang memuat tujuan
dan dasar gerakan perlawanan JKLF sebagai berikut:[2]
1. Melawan segala bentuk penjajahan dan
penindasan oleh pihak asing di wilayah Kashmir, mewujudkan kemerdekaan dan
mendapatkan posisi terhormat sebagai negara yang merdeka bersama negara-negara
lain di dunia. Berjuang untuk menciptakan infratruktur politik dan sosial
berdasarkan nilai-nilai dmeokrasi, kesejahteraan rakyat, dan keadilan sosial.
2.
Untuk mengembangkan dan
mempraktekkan strategi politik yang sesuai dengan tuntutan pembebesan nasional
saat ini.
3.
Berjuang melawan melalui segala
jalur resmi untuk daerah tertindas yang telah dideklarasikan oleh PBB.
4.
Menyediakan dukunganmoral dan
material bagi organisasi Kashmir yang juga bekerja untuk kemerdekaan Kashmir.
5.
Untuk memproyeksikan isu
mengenai pergerakan pembebasan Kashmir dan kemerdekaannya sebagai isu
internasional sehingga mendapatkan dukungan dari dunia internasional, serta opini
publik terhadap pergerakan JKLF
6.
Mendukung gerakan patriotisme
dan menyatukan seluruh masayrakat Kashmir dalam suatu basis idiologi untuk
mencapai kemerdekaan nasional.
7.
Untuk berinteraksi dan
menjembatani dengan pegerakan lain yang revolusioner maupun progressive di
dunia sehingga mendapatlan dukungan sekaligus saling mendukung antar
pergerakan.
8.
Mengungkapkan kepada publik segala
bentuk potensi bangsa yang dikendalikan oleh kekuatan asing sebagai boneka.
9.
Untuk menghilangkan segala
bentuk perbedaan rasial, komunal, regional, bahasa, dan prasangkan kelas dalam
masyarakat dan mengedepankan persatuan, kebersamaan, kesetraan diantara mereka.
10.
Untuk mencipyakan jalur
komunikasi yang efektif di antara gerakan patriotic Kshmir yang saat ini ada
yang terpacah belah di berbagai daerah.
11.
Mencoba untuk membantu
memecahkan permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat Kashmir di seluruh bagian
daerah.
12.
Melakukan langkah-langkah yang
efektif untuk mempublikasikan idiologi JKLF dan tujuannya seluas mungkin.
13.
Sebagai media komunikasi dan
informasi kepada generasi muda Kashmir akan sejarah dan latar belakang budaya
serta isu menegenai tanah air mereka secara terus-menerus.
14.
Berupaya mempersatukan berbagai
organisasi patriotik yang ada di Kashmir di bawah bendera JKLF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar