Terdapat lima konsep dasar akuntansi yang mendasari
penyusunan Standar Akuntansi (Baridwan, 2004) adalah sebagai berikut:
1.
Prinsip Biaya Historis (Historical
Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan
dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud dengan harga
perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang
tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi
diantara dua belah pihak yang bebas (Arm’s Length Transaction). Harga
perolehan ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik
yang menyangkut aset, kewajiban, ekuitas atau transaksi lainnya
2.
Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aset) yang
timbul dari penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama
suatu periode tertentu. Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya
penjualan barang atau jasa, pada saat produksi selesai, selama masa produksi,
dan pada saat penerimaan uang.
1.
Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip mempertemukan adalah mempertemukan biaya dan
pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan
dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat
pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka
pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
4.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun ke
tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila
terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, maka dapat segera
diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang
berbeda
5.
Prinsip Pengakuan Lengkap (Full Disclousure Principle)
Prinsip pengakuan lengkap adalah menyajikan informasi
yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena informasi yang disajikan itu
merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga
saldo-saldo dari akun-akun tertentu, tidaklah mungkin untuk
memasukkan semua informasi-informasi yang ada ke dalam laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar