Senin, 17 Oktober 2016

Tipe Kepribadian dan Perilaku dalam Wirausaha

Miner menyatakan bahwa tipe kepribadian wirausaha dapat menentukan bidang usaha yang akan membawanya kepada keberhasilan. Berdasarkan penelitian selama 20 tahun, Miner menemukan bahwa wirausahawan akan berhasil bila mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe kepribadiannya. Menurut Ibnoe Soedjono dalam (Pakpahan 2010) kemampuan kewirausahaan merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.
 Selanjutnya terdapat beberapa karakteristik dari wirausahawan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan 10 D dari Bygrave (Azzahra, 2009):
1.    Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
2.    Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
3.    Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup, artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4.     Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5.    Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau tujuh hari seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. 
6.    Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.
7.     Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.    Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung dengan orang lain.
9.    Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba, bonus atau hadiah.
10.     Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis. Menurut Ibnoe Soedjono dalam (Pakpahan 2010) kemampuan kewirausahaan merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.
Karakteristik wirausaha menurut Longenecker et all dalam (Satya 2010) sebagai berikut:
a.    Keinginan untuk mengambil risiko
Risiko yang diambil para wirausahawan di dalam memulai dan waktu menjalankan bisnisnya berbeda-beda. Misalnya dengan menginvestasikan uang miliknya, mereka mendapat risiko keuangan. Dan jika mereka meninggalkan pekerjaannya, mereka mempertaruhkan kariernya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan risiko bagi keluarganya.
b.    Percaya diri
J.B Rotter mengemukakan bahwa kesuksesan wirausaha tergantung pada usaha mereka sendiri yang mempunyai pengendalian yang disebut Internal Locus of Control. Sebaliknya wirausaha yang merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh besarnya keberuntungan atau nasib mempunyai pengendalian yang disebut Eksternal Locus of Control. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah orang yang percaya pada diri sendiri, karena orang yang mempunyai keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka.
Sukardi (1991) membahas sembilan ciri utama yang merupakan ciri khas pengusaha: instrumental, prestative, fleksibilitas dalam persahabatan, kerja keras, kepercayaan diri, berani mengambil risiko, mengendalikan diri, inovatif, dan otonom. Dari jumlah tersebut sembilan sifat, Sukardi menemukan tiga yang menonjol di antara 79 pengusaha responden yang lulus dari Akademi wiraswasta Dewantara (Pengusaha Akademi Dewantara). Analisis menunjukkan ada banyak sifat yang sesuai sifat kewirausahaan. Sebagai contoh, Kirton mengatakan bahwa perilaku adaptif-inovatif berhubungan dengan ciri-ciri sensasi-seeking dan ketegasan. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk membuat menentukan sejauh mana sifat-sifat tertentu dari pengusaha, terutama yang diidentifikasi oleh Sukardi, memiliki pengaruh langsung pada perilaku inovatif seseorang. Berdasarkan kesimpulan tersebut ditemukan adanya beberapa kepribadian menonjol terhadap wirausahawan, yaitu;
a.         Sifat instrumental, yaitu tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha maupun yang berkaitan dengan perbaikan kerja.
b.        Sifat prestatif, yaitu selalu berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan umpan balik, menyenangi tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya.
c.         Sifat keleluasan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja, membina kenalan-kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam berbagai situasi.
d.        Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah memberi dirinya kesempatan untuk berpangku tangan, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki tenaga untuk terlibat terus-menerus dalam kerja.
e.         Sifat keyakinan diri, adalah dalam segala kegiatannya penuh optimisme bahwa usahanya akan berhasil. Dia percaya diri bergairah langsung terlibat dalam kegiatan konkret,jarang terlihat ragu-ragu.
f.         Sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan menghadapi situasi yang serba tidak pasti di mana usahanya belum tentu membuahkan keberhasilan.
g.        Sifat swa-kendali, yaitu benar-benar menentukan apa yang harus dilakukan dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
h.        Sifat inovatif, yaitu selalu bekerja keras mencari cara-cara baru untuk memperbaiki kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuan-penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.
i.          Sifat mandiri, yaitu apa yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi
Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha kecil (dalam Zimmerer & Scarborough, 1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang berhasil, yang dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
a.              bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif;
b.             orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung, orientasi efisiensi, menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis, monitoring;
c.              komitmen dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan, dan menyadari pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.
Dalam penelitian ini maka akan menggunakan teori berdasarkan John Miner (1996) yang terdiri dari empat dimensi tipe kepribadian, yaitu personal achiever, supersales person, real manager, dan expert idea generator (dalam Hutagalung, 2008) sebagai berikut;
1.        Personal Achiever
Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:
a.    Memiliki kebutuhan berprestasi
b.    Memiliki kebutuhan akan umpan balik
c.    Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan
d.   Memiliki inisiatif pribadi yang kuat
e.    Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi
f.     Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting
g.    Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh hal ini.
2.        Supersalesperson
Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai berikut:
a.     Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain
b.    Memiliki keinginan untuk membantu orang lain
c.     Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting
d.    Kebutuhan memiliki hubungan positif yang kuat dengan orang lain
e.     Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi perusahaan
3.        Real Managers
Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:
a.    Keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan
b.    Ketegasan
c.    Sikap positif terhadap pemimpin
d.   Keinginan untuk bersaing
e.    Keinginan berkuasa
f.     Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain
4.        The Expert Idea Generator
Ciri-ciri wirausaha tipe expert idea generator adalah sebagai berikut:
a.    Keinginan untuk melakukan inovasi. Keinginan untuk berinovasi menyebabkan expert idea generator suka menemukan gagasan baru dan melaksanakannya. Keinginan untuk berinovasi konsisten dengan usaha seendiri untuk mencapai keberhasilan dan merasakan kepuasan pribadi dengan itu.
b.    Menyukai gagasan-gagasan. Suka akan gagasan mencakup banyak unsur, seperti antusiame, memperlihatkan perhatian terhadap pendapat orang lain.
c.    Percaya bahwa pengembangan produk baru sangat penting untuk menjalankan strategi dan organisasi.
d.   Inteligensi yang tinggi. Inteligensi mencakup kemampuan seperti penilaian dan penalaran, serta kemampuan untuk menggunakan abstraksi, konsep, dan gagasan. Juga kemampuan untuk belajar, menganalisis dan membuat sintetis.
e.    Ingin menghindari resiko. Meskipun banyak orang yang menganggap sifat suka ambil resiko sebagai esensi profesi wirausaha, banyak wirausaha yang sangat berhati-hati, dan baru melangkah kalau betul-betul sudah yakin. Bagi wirausaha tipe ini, sifat ini memang penting karena gagasan-gagasannya bisa saja sangat baru dan aneh.
Menurut Miner (1996), tipe kepribadian wirausaha dapat menentukan bidang usaha yang akan membawanya kepada keberhasilan. Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang wirausaha akan berhasil bila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe kepribadiannya. Personal achiever akan sukses bila terus-menerus mengatasi rintangan dan menghadapi kritis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha sedapat mungkin bersikap positif. Supersalesperson akan berhasil kalau memanfaatkan banyak waktunya untuk menjual dan minta mengelola bisnisnya. Real managers akan berhasil kalau ia memulai usaha baru dan mengelola sendiri usaha tersebut Expert idea generation akan berhasil kalau terjun ke bisnis teknologi tinggi.

Tidak ada komentar: