Penghitungan beban kerja dapat di dasarkan pada
penghitungan manusia yaitu segala aktivitas manusia yang dapat digolongkan
menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Meskipun tidak dapat
dipisahkan, namun masih dapat dibedakan pekerjaan dengan dominasi fisik dan
pekerjaan dengan dominasi aktivitas mental. Aktivitas fisik dan mental ini menimbulkan
konsekuensi, yaitu munculnya beban kerja. Pengukuran beban kerja fisik dapat dilakukan
dengan mengukur konsumsi energi dan/atau konsumsi oksigen selama aktivitas
tersebut berlangsung. Sedangkan pengukuran beban kerja mental dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan yaitu :
1)
Metode Pengukuran Objektif
Beban kerja mental dapat diukur dengan
pendekatan fisologis (karena terkuantifikasi dengan dengan criteria obyektif,
maka disebut metode obyektif). Kelelahan mental pada seorang pekerja terjadi
akibat adanya reaksi fungsionil dari tubuh dan pusat kesadaran. Pendekatan yang
bisa dilakukan antara lain :
a.
Pengukuran variabilitas denyut jantung
b.
Pengukuran selang waktu kedipan mata (eye blink rate)
c. Flicker test
d.
Pengukuran kadar asam saliva
2)
Metode pengukuran secara Subjektif
Metode pengukuran beban kerja secara subjektif
merupakan pengukuran beban kerja mental berdasarkan persepsi subyektif
responden/pekerja. Berikut ini merupakan beberapa jenis metode pengukuran
subjektif :
a.
Subjective
Workload Assessment Technique (SWAT)
Metoda
SWAT merupakan multidimensional scale. Dalam model SWAT, performansi kerja
manusia terdiri dari tiga dimensi ukuran beban kerja yang dihubungkan dengan performansi,
yaitu :
a)
Time
load atau
beban waktu yang menunjukan jumlah waktu yang tersedia dalam perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring tugas
b)
Mental
effort atau beban usaha mental, yang berarti banyaknya usaha mental dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
c)
Psychological
stress atau beban tekanan psikologis yang menunjukkan tingkat resiko
pekerjaan, kebingungan, dan frustasi.
b.
NASA TLX
Metode
NASA-TLX dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan
Lowell E. Staveland dari san Jose State University pada tahun 1981. Metode ini
dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang lebih
mudah namun lebih sensitif pada pengukuran beban kerja
NASA-TLX
adalah sebuah alat yang mengukur beban kerja operator secara subjektif.
NASA-TLX mengizinkan penggunanya untuk menampilkan pengukuran beban kerja
subjektif pada operator yang sedang bekerja dengan system manusia-mesin yang
beragam. NASA-TLX adalah sebuah prosedur penilaian multi-dimensional yang
memperoleh skor beban kerja secara keseluruhannya berdasarkan kepada berat
rata-rata penilaian 6 sub skala. Subskala tersebut meliputi Kebutuhan mental
(Mental Demand), kebutuhan Fisik (Physical Demand), Kebutuhan Waktu (Temporal
Demand), Performansi (Own Performance), Usaha (Effort) dan Tingkat Stress
(Frustration) (Hart dan Staveland, 1981)
c. Modified Cooper Harper Scaling
d. Multidescriptor Scale
Dalam
penelitian ini, akan digunakan Rating
Scale Mental Effort (RSME) sebagai satu alternatif baru dalam pengukuran
beban kerja mental subyektif. Hasil RSME akan dibandingkan dengan hasil
pengukuran dengan menggunakan NASA TLX dan variabilitas denyut
jantung. Kriteria
performansi, yaitu tingkat akurasi dan waktu reaksi juga akan digunakan sebagai
validasi hasil pengukuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar