Menurut B.F.
Skinner (dalam Gibson, 2002), ada tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan
kinerja individu, yaitu individu, organisasi dan psikologi. Ketiga variabel
tersebut mempengaruhi perilaku kerja yang pada akhirnya berpengaruh pada
kinerja pegawai. Penampilan kerja adalah perilaku yang berkaitan langsung
dengan tugas pekerjaan dan yang perlu diselesaikan untuk mencapai sasaran pekerjaan.
Bagi seorang manajer hubungan perilaku dan penampilan kerja mencakup beberapa
kegiatan seperti identifikasi masalah, perencanaan,pengorganisasian dan
pengendalian karyawan.
Model teori
kerja melakukan analisis terhadap sejumlah variabelyang menjelaskan perilaku
dan kinerja individu. Variabel individudikelompokkan pada sub variabel
kemampuan dan ketrampilanmerupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan
kinerjaindividu, sedangkan variabel demografi mempunyai efek tidak langsung pada
perilaku dan kinerja individu. Variabel Psikologik dikelompokkan pada sub
variabel sikap, persepsi, kepribadian, belajar dan motivasi, variabel ini
banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya
dan variabel demografi. sub variabel sikap, kepribadian dan belajar mrupakan
hal yang kompleks dan sulit diukur, karena seorang individu masuk dan bergabung
dalam organisasi kerja pada usia, etnis latar belakang budaya, ketrampilan
berbeda satu dengan yang lainnya.
Variabel
Organisasi dikelompokkan pada sub variabel sumberdaya, kepemimpinan, imbalan,
struktur dan desain pekerjaan. Sub variabel imbalan atau kompensasi akan
berpengaruh untuk meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya secara
langsung akan meningkatkan kinerja individu. Sehingga variabel organisasi
berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu.
Seorang masuk
dan bergabung dalam organisasi dari asal-usul, usia dan budaya yang berbeda
serta kemampuan dan keretampilan dan pengalaman yang bermacam-macam. Perbedaan
karakterisktik ini perlu penyesuaian terhadap situasi tempat kerja. Rendahnya
kinerja individu dalam organisasi disebabkan oleh rendahnya kemampuan dan
keterampilan kerja, kurang motivasi, lemahnya instruksi serta kurangnya
dukungan pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
Pengertian
faktor kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Variabel Individu.
a.
Kemampuan dan ketrampilan
Kemampuan kerja adalah kapasitas
individu dalam menyelesaikan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan, kemampuan
menyeluruh seorang karyawan meliputi kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.20).
Kemampuan intekektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan
kegiatan-kegiatan mental misalnya pemahaman verbal, deduksi, persepsual,
visualisasi ruang lingkup dan ingatan, sedangkan kemampuan fisik adalah
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
kekuatan dan ketrampilan. Kadar kemampuan dan keterampilan ini dapat diperoleh
melalui pendidikan, pelatihan maupun pengalaman, tampa mengabaikan kepatuhan
terhadap prosedur dan pedoman yang ada, menjalankan dan menyelesaikan tugas suatu
pekerjaan.
Kemampuan Intelektual dibutuhkan
untuk menunjukan aktivitas-aktivitas mental. Misalnya test IQ dibuat untuk
mengetahui kemampuan intelektual seseorang demikian juga dengan test-test lain,
dengan kata lain test-test yang digunakan untuk mengukur dimensi-dimensi khusus
dari intelegensi dapat dijadikan pegangan kuat untuk meramalkan prestasi kerja.
b.
Latar Belakang.
Pengalaman/masa kerja Pengalaman/masa
kerja dikaitkan dengan waktu mulai bekerja, dimana pengalaman, masa kerja juga
ikut menentukan kinerja kerja seseorang, karena semakin lama masa kerja
seseorang, maka kecakapan mereka akan lebih baik karena sudah menyesuaikan diri
dengan pekerjaan (Agus,2002). Dengan banyak pengalaman yang dimiliki, maka
semakin banyak pula keterampilan yang pernah diketahuinya dan hal ini akan
memberikan rasa percaya diri dan akan mempunyai sikap ketika menghadapi suatu
pekerjaan atau persoalan, sehingga kualitas kinerja kerja akan lebih baik.
c.
Demografi terdiri dari Umur Asal usul
dan jenis kelamin
2.
Variabel Psikologi
a. Persepsi
Gibson berpendapat bahwa persepsi
adalah proses kognitif yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan dan
memahami duniasekitar. Gambaran kognitif dari individu bukanlah penyajian foto
dunia fisik semata, melainkan suatu bagian tafsiran pribadi dimana
obyektertentu yang dipilih individu untuk peranan yang utama, dirasakan dalam sikap
seorang individu.
b. Sikap.
1) Pengertian
sikap
Milton dalam Gitosudarmo (2000)
memberikan pengertian sikap sebagai keteraturan perasaan dan pikiran seseorang
dan kecenderungan bertindak terhadap aspek lingkungannya. Sikap seseorang
tercermin dari kecenderungan prilakunya dalam menghadapi situasi lingkungan,
seperti orang lain, atasan, bawahan maupun lingkungan kerja.
2) Pembentukan
sikap
Pembentukan sikap berlangsung
secara bertahap melalui proses belajar. Proses belajar tersebut terjadi karena
pengalaman-pengalaman pribadi dengan obyek tertentu (orang, benda atau peristiwa)
dengan cara menghubungkan obyek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain atau
melalui proses belajar social. Sebagian besar sikap itu dibentuk melalui
kombinasi dari beberapa cara tersebut.
3) Perubahan
Sikap
Perubahan sikap diperoleh melalui
proses belajar. Perubahan dapat berupa penambahan, pengalihan atau modifikasi
dari satu atau lebih tiga komponen tersebut diatas. Sekali perubahan sikap
telah terbentuk maka akan menjadi bagian internal dari individu itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa merubah sikap seseorang sedikit banyak juga ikut merubah
manusianya. Sikap dapat berubah dari positif ke negative atau sebaliknya. Tidak
ada seorang pun yang selalu konsisten secara terus-menerus dan tidak mustahil
terdapat inkonsistensi dalam sikap seseorang terhadap obyek, peristiwa dan
orang tertentu.
c. Kepribadian.
Kepribadian adalah semua cara dimana
individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain atau organisasi internal
dari proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang. Jadi kepribadian
itu merupakan perangkat gambaran diri yang terintegrasi dan merupakan perangkat
total dari kekuatan antrapsikis, yang membuat diri kita ini menjadi unik,
dengan perilaku yang spesifik
d. Motivasi
Motivasi merupakan semua kondisi
yang memberikan dorongan dari dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai
keinginan, kemauan, dorongan atau keadaan dalam diri seseorang yang
mengaktifkan dan menggerakkan. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang
mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
e. Pembelajaran
Muchlas menyatakan bahwa proses
pembelajaran atau belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang relatif
permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman hidup dan dapat dikatakan
bahwa
perubahan-perubahan perilaku itu
menunjukan telah terjadinya proses
belajar dan proses belajar itu
sendiri adalah perubahan dalam perilaku.
Jadi jelasnya kita tidak melihat
proses belajarnya tetapi melihat perubahan-perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari proses belajar tersebut.
3.
Variabel Organisasi :
a. Sumber
daya
Sumber daya atau alat kerja menurut
Stoner et all (2005) menyatakan bahwa disamping motivasi, kemamuan, hal yang
juga tidak kalah pentingnya dalam kinerja seseorang adalah kemampuan, sumberdaya
dan kondisi dimana seseorang bekerja. Alat kerja yang canggih disertai pedoman
dan pelatihan penggunaannya ecara lengkap dan sempurna akan banyak berpengaruh
terhadap produktivitas kerja dan kualitas kerja yang baik (Ravianto,2010).
b. Kepemimpinan
Gibson berpendapat kepemimpinan
adalah merupakan fungsi pokok dari segala jenis organisasi. Kepemimpinan adalah
sebagai suatu proses untuk dapat mempengaruhi perilaku pengikutnya.
Kepemimpinan terjadi dalam dua bentuk yaitu : formal dan informal. Kepimpinan
formal terbentuk melalui pemilihan atau pengangkatan dengan wewenang formal,
sedangkan kepemimpinan informal terbentuk karena keterampilan, keahlian atau
karena wibawa yang dapat memenuhi kebutuhan orang lain.
c. Analisis
Pekerjaan
Muchlas berpendapat analisis
pekerjaaan secara sistimatis mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi
informasi tentang
pekerjaan-pekerjaan. Siagian.
mengatakan analisis pekerjaan adalah usaha yang sistimatik dalam mengumpulkan,
menilai dan mengorganisasi semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu
organisasi.
d. Penghargaan/imbalan
Imbalan yang diterima karyawan baik
berupa honorarium maupun dalam bentuk fasilitas yang lain, berhubungan langsung
dengan kebutuhan-kebutuhan pokok karyawan, seperti kebutuhan ekonomi masa
sekarang dan mendatang. Kebutuhan pokok yang relatif cukup terpenuhi
menyebabkan karyawan lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar