Sabtu, 24 Oktober 2020

Persepsi Risiko (skripsi dan tesis)

Persepsi merupakan pandangan individu dalam memahami obyek atau peristiwa melalui pancaindera yang diperoleh dari pengalaman tentang obyek dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi bersifat subyektif dan situasional sehingga sangat mungkin memiliki perbedaan dengan persepsi individu lain terhadap obyek yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995; Matlin, 1998; Robbins, 1996). Syarat untuk membuat persepsi adalah adanya obyek yang dipersepsikan (fisik), alat untuk menerima stimulus berupa alat indra (fisiologis), serta perhatian dalam mengadakan persepsi (Walgito, 1997). Risiko investasi didefinisikan sebagai penyimpangan dari keuntungan yang diharapkan. Karena ketidakpastian, investor akan memperoleh pengembalian investasi di masa datang yang belum diketahui nilainya (Hartono, 2008). Oleh karena itu resiko dipersepsikan dari pandangan orang tentang kemungkinan mendapatkan potensi paparan kerugian, bahaya, dan kejahatan yang berhubungan dengan aktivitas khusus (Ricciardi, 2004). Untuk mengurangi resiko, pelaku harus mengenal jenis resiko dalam investasi yang dikelompokkan oleh Jones (2002) sebagai berikut: 1) Risiko sistematis (risiko pasar), Risiko pasar tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi dalam portfolio. Nilai portfolio yang terdiversifikasi dengan baik akan berfluktuasi dengan perubahan hasil pengembalian pasar. Misal, kenaikan inflasi yang tajam, resesi, kenaikan tingkat bunga, dan siklus ekonomi. 2) Risiko tidak sistematis, Risiko spesifik bagi perusahaan yang mencakup kebijakan dan keputusan strategik, operasi, dan keuangan. Risiko ini berbeda antar perusahaan sehingga memfokuskan pada dampak spesifik terhadap saham atau sektor tertentu. Riset akuntansi menyatakan informasi akuntansi penting digunakan oleh investor individu untuk menilai resiko dan membuat keputusan investasi. Informasi akuntansi menyediakan fundamental risiko keuangan yang diukur dengan deviden payout ratio, current ratio, asset size, asset growth, leverage, variability in earnings, covariability in earnings, dan capital structure (Beaver, dkk., 1989; Selvi, 2004). Risiko keuangan fundamental menunjukkan informasi kinerja buruk, kesulitan keuangan, dan perusahaan tidak berprospek sehingga nilai perusahaan menurun. Sehingga, persepsi risiko dinyatakan sebagai pandangan individu mengenai risiko keuangan fundamental yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Risiko dasar saham menurut analis dalam situasi kompetitif adalah risiko pemilihan saham (Selva, 2004). Risiko pemilihan saham adalah pengambilan saham yang memiliki penyimpangan pengembalian investasi yang merugikan (adverse selection pengembalian investasi) lebih rendah daripada rata-rata pengembalian investasi ukuran perusahaan yang sama, atau perusahaan dalam industri atau sektor yang sama. Koonce (2004) mendefinisikan persepsi risiko sebagai pandangan individu mengenai seberapa besar kemungkinan dirinya mengalami paparan risiko keuangan atas penggunaan laporan keuangan. Persepsi risiko ini merupakan model terintegrasi yang menggabungkan karakteristik risiko keperilakuan dengan risiko dalam teori standar deviasi (probabilitas dan nilai harapan) yang berhubungan dengan keuntungan dan kerugian. Premis penelitian adalah persepsi pengguna laporan keuangan lebih baik dipahami dan dijelaskan dengan memasukkan karakteristik risiko keperilakuan. Indikator model terintegrasi untuk risiko keperilakuan adalah kekhawatiran, tidak dapat dikendalikan, mengetahui serta, potensi terjadi (catastrophic potential). Sedangkan, indikator 6 resiko keuangan adalah loss outcome, probability loss, dan gain outcome. Penggabungan model ini mendapatkan dukungan empiris dari ke dua karakteristik risiko. 

Tidak ada komentar: