Ketidakpastian lingkungan didefinisikan Milliken dalam Rabin dkk. (2000: 204)
sebagai rasa ketidakmampuan seseorang untuk
memprediksi lingkungan secara akurat. Seseorang berada dalam kondisi ketidakpastian
bilamana seseorang merasa dirinya tidak
memiliki informasi yang cukup untuk membuat prediksi secara akurat, atau bilamana
seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu
membedakan antara data yang relevan dengan
data yang tidak relevan. Miliken mengidentifikasi tiga tipe ketidakpastian lingkungan
yaitu: 1) Ketidakpastian keadaan (state
uncertainty). Seseorang merasakan ketidakpastian keadaan jika merasakan lingkungan
organisasi tidak dapat diprediksi, artinya
seseorang tidak paham bagaimana komponen
lingkungan akan mengalami perubahan.
Seorang manajer dapat merasa tidak pasti terhadap tindakan apa yang harus dilakukan
dalam menghadapi dinamika para pemasok,
pesaing, pelanggan, konsumen, atau merasa
tidak pasti terhadap perubahan lingkungan
yang relevan, seperti perubahan teknologi,
budaya, dan demografi. 2) Ketidakpastian
pengaruh (effect uncertainty). Ketidakpastian
ini berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Seorang manajer
berada dalam ketidakpastian bila merasa tidak
pasti terhadap peristiwa yang berpengaruh terhadap perusahaan (sifat), seberapa jauh
peristiwa tersebut berpengaruh (kedalaman)
dan kapan pengaruh tersebut akan sampai
pada perusahaan (waktu). Ketidakpastian
pengaruh atas peristiwa yang terjadi pada
masa mendatang akan menjadi lebih menonjol
jika ketidakpastian keadaan lingkungan sangat
tinggi di masa datang. 3) Ketidakpastian
respon (respon uncertainty). Ketidakpastian
ini berkaitan dengan usaha untuk memahami
pilihan respon apa yang tersedia bagi
organisasi dan manfaat dari tiap-tiap respon
yang akan dilakukan. Dengan demikian,
ketidakpastian respon didefinisikan sebagai
ketiadaan pengetahuan tentang pilihan respon
dan ketidakmampuan untuk memprediksi
konsekuensi yang mungkin timbul sebagai
akibat pilihan respon.
Dari ketiga tipe, ketidakpastian
keadaan merupakan tipe konseptual yang
sesuai menggambarkan ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan merupakan situasi di mana seseorang mengalami
hambatan untuk dapat memperkirakan dan
memprediksi situasi di sekitarnya sehingga
melakukan sesuatu untuk menghadapi
ketidakpastian tersebut. Individu menghadapi
keterbatasan dalam memperoleh informasi
dari lingkungan. Sehingga, tidak dapat
mengetahui kegagalan dan keberhasilan terhadap hasil keputusan yang telah dibuatnya.
Bagi organisasi, sumber utama
ketidakpastian berasal dari lingkungan.
Lingkungan yang tidak pasti meliputi: politik,
legal, ekonomi, teknologi, ekologi, demografi,
konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah,
pemegang saham, serta pihak yang berkepentingan lainnya (Weber dalam Rabin, dkk.,
2000: 219). Miles dan Snow dalam Rabin dkk.
(2000: 205) menyatakan bahwa pemasok,
pelanggan, pesaing, pemerintah, serikat buruh,
pasar uang adalah sumber utama dari ketidakpastian. Sementara Gordon dan Narayanan
dalam Rabin (2000: 205) menemukan bahwa
sumber ketidakpastian adalah ekonomi,
hukum, politik, teknologi, persaingan, pelanggan, dan lingkungan industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar