Sabtu, 12 Oktober 2024

Pengukuran Kepuasan Kerja


Robbins (dalam Kaswan, 2012) menyatakan bahwa dalam mengukur
kepuasan kerja dapat ditentukan dari empat faktor berikut ini :
a) Pekerjaan yang menantang secara mental
b) Imbalan yang adil dan promosi
c) Kondisi kerja yang mendukung
d) Rekan kerja yang mendukung
Greenberg dan Baron (dalam Kaswan, 2012) menyatakan bahwa ada tiga
cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja.
a. Rating scales dan kuesioner
Dengan menggunakan metode ini, orang menjawab pertanyaan yang
memungkinkan mereka melaporkan reaksi mereka pada pekerjaan mereka. 
b. Critical Incident
Individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka
terhadap apa yang mereka rasakan apakah memuaskan atau tidak
memuaskan.
c. Interview
Dengan menanyakan secara langsung tentang sikap mereka menggunakan
kuesioner yang sangat terstruktur.
Pendapat lain terdapat dua macam pendekatan yang secara luas
dipergunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja (Robbin dalam
Wibowo, 2007), yaitu sebagai berikut:
a. Single global rating, yaitu individu merespon satu pertanyaan seperti :
dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa puas anda dengan
pekerjaan anda? Responden menjawab antara “Highly Satisfied” dan
“Highly Dissatisfied”.
b. Summation score lebih canggih. Mengidentifikasi elemen kunci dalam
pekerjaan dan apa yang dirasakan karyawan terhadap masing-masing
elemen. Faktor spesifik yang diperhitungkan adalah: sifat pekerjaan,
supervisi, upah sekarang, kesempatan promosi dan hubungan dengan co-
worker. Faktor ini diperingkat pada skala yang distandarkan dan
ditambahkan untuk menciptakan job satisfaction score secara menyeluruh.
Perusahaan biasanya mengukur kepuasan pekerja dengan survei tahunan,
atau suvei rutin dimana persentase tertentu dari para pekerja yang dipilih secara 
acak di survei setiap bulan. Unsur-unsur dalam suatu survei dalam kepuasan
pekerja meliputi:
 Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
 Penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik
 Akses yang memadai terhadap informasi untuk melakukan pekerjaan
dengan baik
 Dorongan aktif untuk bekerja kreatif dan menggunakan inisiatif
 Tingkat dukungan dari fungsi staf
 Kepuasan keseluruhan dengan perusahaan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur
kepuasan kerja dimana karyawan menjawab pertanyaan yang memungkinkan
mereka melaporkan reaksi mereka terhadap dimensi-dimensi pekerjaannya

Tidak ada komentar: