Sabtu, 12 Oktober 2024

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Intensi Turnover


 .
Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk
bertahan dalam organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan
dengan pekerjaannya akan memilih keluar dari organisasi. Kepuasan kerja yang
dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar. Evaluasi
terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan
terjadinya turnover karena individu mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di
tempat lain (Rahman dkk, 2008).
Mathis dan Jackson (2001) mengidentifikasikan bahwa keluar masuk
(turnover) karyawan berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Ketidakpuasan
kerja sering diidentikkan sebagai suatu alasan yang penting yang menyebabkan
individu meninggalkan pekerjaannya. Secara empiris dapat disimpulkan bahwa
ketidakpuasan kerja memiliki pengaruh langsung pada pembentukan keinginan
keluar. Robbins (2001) menjelaskan bahwa kepuasan kerja dihubungkan negatif
dengan kaluarnya karyawan, tetapi faktor-faktor yang lain seperti pasar kerja,
kesempatan kerja alternatif, dan panjangnya masa kerja merupakan kendala
penting untuk meninggalkan pekerjaan yang ada.
Wekley dan Yukl (1997) mengemukakan bahwa ketidakpuasan akan
memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri (turnover) atau perilaku
agresif (sabotase, kesalahan yang disengaja, perselisihan antara karyawan dan
atasan, dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan menurunnya tingkat
produktivitas

Tidak ada komentar: