Jumat, 04 Oktober 2024

Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)


Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup
baik atau memadai, dan “factio” artinya melakukan atau membuat.
Kepuasan dapat di artikan sebagai suatu rasa kepuasan ataupun
ketidakpuasan pelanggan sebagai respon terhadap evaluasi ketidaksesuaian
yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian dan kinerja
actual produk yang dirasakan setelah pemakainnya (R.A Nurlinda, 2013),
sedangkan menurut Andri Irawan dan Esi Fitriani Komara (2017) Kepuasan
adalah respon perilaku yang ditunjukkan seorang pelanggan dengan
membandingkan antara kinerja dengan harapan. Apabila hasil yang
dirasakan dibawah harapan pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan
tidak puas dan begitu sebaliknya. Dalam kaitan itu, maka faktor kepuasan
pelanggan (customer satisfaction) menjadi elemen penting dalam
memberikan atau menambah nilai bagi pelanggan.
Menurut Sanusi Mulyo Widodo dan Joko Sutopo (2018) Kepuasan
pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk maupun pelayanan
yang telah memberikan tingkat kepuasan seperti yang diharapkan. Dengan
adanya kepuasan pelanggan, maka kelangsungan usaha pun akan terjaga.

  1. Cara meningkatkan kepuasan pelanggan
    Terdapat cara yang dapat digunakan untuk membangun kepuasan
    pelanggan melalui kualitas layanan.
    Menurut Gie (2019) mengemukakan beberapa cara yang dapat
    dilakukan oleh perusahaan atau bisnis untuk meningkatkan kepuasan
    pelanggan, antara lain :
    a) Memberikan fasilitas dan pelayanan dengan lebih ekstra.
    Ada banyak jenis pelayanan yang bisa diberikan oleh sebuah
    perusahaan dan hal ini tergantung pada jenis bisnis yang
    dijalankan. Dari banyaknya jenis bisnis yang sudah ada bisa
    disimpulkan bahwa fasilitas yang didapat langsung pelanggan lah
    yang mengambil peran.
    b) Pelayanan yang jelas dan tidak bertele-tele.
    Ini berlaku untuk perusahaan yang menawarkan jasa. Ada
    perusahaan jasa yang sepertinya belum berani mengatakan tidak
    di saat tidak bisa memenuhi permintaan pelanggannya. Meskipun
    terdengar mengecewakan di awal, perusahaan disarankan untuk
    berani berkata tidak atau tak sanggup jika memang begitulah
    keadaannya. jika di awal perusahaan tidak berani berkata tidak
    padahal tidak bisa memenuhi pelanggannya. Di akhir pelanggan
    baru menyadarinya dan pada akhirnya hanya harapan palsu saja
    yang mereka terima.
    c) Menerima saran dan menampung keluhan pelanggan.
    Pelanggan pasti akan mengatakan yang sejujurnya terkait
    produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.
    Dengan keluhan dari pelanggan ini perusahaan bisa mengetahui
    hal apa yang diinginkan oleh pelanggan. Jika mampu mememuhi
    harapan dari pelanggan tadi, pastilah produk atau jasa yang
    ditawarkan ini akan menjadi lebih baik dan berpotensi
    mendatangkan lebih banyak pelanggan.
    d) Meningkatkan kualitas produk atau jasa
    Hal terakhir yang dapat dilakukan oleh perusahaan supaya
    kepuasan pelanggannya meningkat adalah menjaga atau
    meningkatkan kualitas dari produk atau jasa yang ditawarkan.
    Pelanggan yang sudah berlangganan dengan produk atau jasa
    akan kecewa jika suatu saat ia menemukan produk atau jasa
    menjadi semakin buruk. Oleh karena itu produk atau jasa yang
    ditawarkan harus terus dijaga kualitasnya dan akan lebih baik lagi
    jika produk atau jasa yang ditawarkan ini ditingkatkan
    kualitasnya

Tidak ada komentar: