Jumat, 04 Oktober 2024

Indikator penjualan pribadi (personal selling)


Penjualan pribadi merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara
tenaga penjual dengan calon pelanggan, membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka dapat mencoba untuk membeli produk
(Tjiptono, 2014: 224). Ciri-ciri penjualan pribadi antara lain: 1) Konfrontasi
pribadi, yaitu terdapat hubungan langsung dan interaktif antara dua orang atau
lebih.2) Sunat, sifat yang memungkinkan berkembangnya berbagai hubungan, dari
hubungan penjualan hingga hubungan pribadi yang lebih intim . 3) Menanggapi,
situasi ini sepertinya menuntut pelanggan untuk mendengarkan, memperhatikan
dan merespon. Karena ciri-ciri tersebut maka cara ini memiliki kelebihan antara
lain pengoperasiannya lebih fleksibel, karena penjual dapat mengamati reaksi
konsumen dan menyesuaikan metodenya, yang dapat meminimalisir tenaga yang
terbuang percuma, konsumen yang tertarik biasanya langsung membeli, dan
penjual dapat menjalin kerjasama jangka panjang. hubungan. Dengan
pelanggannya. Namun, karena penggunaan tenaga penjualan yang relatif besar,
metode ini seringkali mahal. Selain itu, sulit menemukan spesifikasi penjual yang
dicari perusahaan. Namun, penjualan pribadi tetap penting dan biasanya
digunakan untuk mendukung metode promosi lainnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2013:200), untuk mengukur variabel
personal selling, digunakan indikator-indikator sebagai berikut:

  1. Penampilan tenaga penjual (wiraniaga) baik. Kerapihan dari wiraniaga pada
    saat melakukan personal selling
  2. Wiraniaga menguasai informasi perusahaan. Pengetahuan wiraniaga atas
    produk yang dijual pada saat melakukan personal selling
  3. Kemampuan wiraniaga dalam menjelaskan produk bagi pelanggan
    Memuaskan. Kesiapan mental wiraniaga pada saat melakukan personal selling
  4. Wiraniaga dapat mengidentifikasi konsumen baru atau konsumen lama dengan
    baik. Kemampuan wiraniaga dalam menarik konsumen pada saat melakukan
    personal selling

Tidak ada komentar: