Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, faktor-faktor itu
sendiri yang berperan dalam kepuasan kerja karyawan tergantung dari kepribadian
masing-masing karyawan. Menurut Wibowo (2017:417), terdapat 5 faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya kepuasaan kerja, yaitu sebagai berikut:
- Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment)
Model ini bertujuan untuk menentukan kepuasan kerja berdasarkan tingkat
karakteristik kerja yang memberikan kesempatan bagi seorang individu untuk
memenuhi kebutuhannya. - Perbedaan (Discrepancies)
Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan hasil dari terpenuhinya
harapan. Menanggapi harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang
diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaan. Orang tidak puas
ketika harapan lebih besar dari apa yang mereka terima. Sebaliknya, individu
dianggap puas ketika mereka menerima kinerja yang melebihi harapan. - Pencapaian Nilai (Value Attainment)
Gagasan pencapaian nilai adalah bahwa kepuasan adalah hasil dari pengakuan
bahwa suatu pekerjaan memberikan realisasi nilai dari pekerjaan individu
yang penting. - Keadilan (Equity)
Dalam model ini, kebahagiaan dikatakan bergantung pada seberapa adil
seorang individu diperlakukan di tempat kerja. Kebahagiaan adalah hasil dari
persepsi masyarakat bahwa membandingkan output dan input tenaga kerja
relatif lebih menguntungkan daripada membandingkan output dan input
tenaga kerja lain. - Komponen Genetik (Dispositional atau Genetic Components)
Beberapa rekan kerja dan teman tampaknya senang dengan lingkungan kerja
yang berbeda, sementara yang lain tampaknya tidak puas. Model ini
didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi
dari karakteristik individu dan faktor genetik. Model ini berarti bahwa
perbedaan individu terkait hanya untuk menjelaskan karakteristik kepuasan
kerja dan lingkungan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar