Dalam suatu bisnis, brand image bertujuan untuk mempengaruhi
konsumen terhadap merek tertentu agar menciptakan minat beli serta
sebagai strategi marketing dalam memperkenalkan dan mempertahankan
identitas produk tersebut.
- Pengertian Brand Image
Secara umum, brand image terdiri dari kata brand (merek) dan image
(citra). Brand image atau biasa disebut citra merek merupakan suatu
gambaran sebuah produk yang ditujukan kepada konsumen. Merek berperan
dalam memberikan identitas, ciri khas dan membedakan suatu produk yang
sejenis dengan produk yang lainnya. Adapun seperti yang dikemukakan
oleh Aaker (2018:9), yaitu:
“Brand (Merek) adalah nama dan/atau simbol yang bersifat membedakan
(seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi
barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual
tertentu, dengan demikian dapat lebih mudah membedakan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh para kompetitor. Merek-merek tersebut bersaing dalam
benak konsumen untuk menjadi yang terbaik.”
Dalam pengertiannya image (citra) secara bahasa merupakan
gambaran yang dapat dirasakan atau memberikan kesan bagi orang lain.
Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan
operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan
Selanjutnya menurut ahli untuk pengertian brand image (citra merek)
dikemukakan bahwa citra merek mencerminkan perasaan yang dimiliki
konsumen dan bisnis tentang keseluruhan organisasi serta produk atau lini
produk individu (Kenneth dan Donald, 2018:42). Ahli lain mengemukakan
bahwa brand image tercipta bersamaan dengan produk atau jasa yang
memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi, unik dalam nilai mutunya, atau
dapat mempresentasikan pernyataan tentang pengguna (Sudirman, 2019:3).
Berdasarkan uraian pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa brand image (citra merek) merupakan faktor penting dalam
memberikan identitas terhadap suatu produk dengan tujuan konsumen lebih
mudah mengenali, mengingat dan membedakan serta memberikan kesan
agar lebih mudah bersaing dengan kompetitor. - Faktor-Faktor Pembentuk Brand Image
Dalam brand image terdapat faktor-faktor pembentuk tebentuknya
dapat dijelaskan (Ferrinadewi dalam Erni Yunaida, 2017:798) berikut :
a. Keunggulan asosiasi merek (favor-ability of brand association)
Hal ini dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat
yang diberikan oleh suatu brand dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan tersebut.
b. Kekuatan asosiasi merek (strength of brand asociation)
Hal ini bergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan
konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data
sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen
secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu
produk atau jasa, akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada
ingatan konsumen.
c. Keunikan aosiasi merek (uniqueness of brand association)
Sebuah brand haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut
memiliki ciri khas dan sulit unuk ditiru para pesaing. Keunikan suatu
produk akan memberikan kesan yang cukup membekas terhadap
ingatan pelanggan akan keunikan brand. Sebuah brand yang memiliki
ciri khas haruslah dapat melahirkan keinginan pelanggan untuk
mengetahui lebih jauh dimensi brand yang dimilikinya. - Tolak Ukur Brand Image
Pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek
sebuah merek dan bersifat subjektif dimana artinya tidak ada ketentuan yang
baku terhadap brand image (Kotler dan Keller dalam Aziz, 2018), seperti:
a. Strengthness (Kekuatan)
Dalam hal ini adalah keunggulan, keunggulan yang dimiliki oleh
merek yang bersifat fisik dan tidak dimiliki oleh merek lainnya.
Keunggulan merek itu mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek
tersebut, sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan
dibandingkan dengan merek lain. Yang termasuk pada kelompok
strenght ini antara lain: fisik produk, fungsi semua fasilitas produk,
harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk
tersebut.
b. Uniqueness (Keunikan)
Kesan unik ini muncul dari atribut produk, menjadi kesan unik berarti
terdapat diferensias antara antara produk satu dengan produk lainnya.
Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan yang
biasa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk-produk yang
bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah
produk.
c. Favorable (Kesukaan)
Mengarah pada kemampuan merek tersebuat agar mudah diingat oleh
konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable ini antar lain:
kemudahan merek tersebut diucapkan, kemampuan merek untuk tetap
diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek
dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas
merek yang bersangkutan. - Indikator Brand Image
Brand image (citra merek) tercipta bersamaan dengan produk atau
jasa yang memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi, unik dalam nilai
mutunya, atau dapat mempresentasikan pernyataan tentang pengguna
(Sudirman, 2019:3). Berdasarkan pernyataan tersebut ada tiga hal yang
dapat menjadi indikator brand image (Sudirman, 2019:5), diantaranya:
a. Citra Perusahaan
Perkumpulan asosiasi yang digambarkan publik atau dipresepsikan
oleh konsumen sebagai suatu perushaan yang membuat atau
menghasilkan produk maupun jasa.
b. Citra Pemakai
Sekumpulan pemikiran yang diartikan atau di presepsikan konsumen
terhadap orang yang menggunakan produk atau jasa.
c. Citra Produk
Kesan atau presepsi yang terbentuk dalam benak maupun presepsi
konsumen terhadap produk atau jasa dipasarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar