Menurut J.P Mayer dan J.J Allen mengemukakan model
komitmen yang terdiri dari tiga komponen yang terkait dengan
psikologis: komitmen afektif (
afective commitment), komitment
berkelanjutan (c
ontinueance commitment), dan komitmen
normatif (
normatif commitment). Dalam buku (Wirawan, 2013:
371) menambahkan jenis komitmen lainnya yaitu komitmen
antara:
1. Komitmen afektif (
Affective commitment). Yaitu keterkaitan
emosional positif pegawai terhadap organisasi tempat
mereka bekerja. Kompenen afektif merupakan komponen
hasrat atau keinginan
desire. Para pegawai secara afektif
merupakan mengaitkan kuat dirinya dengan tujuan
organisasi mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi.
Komitmen ini dapat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik
demografik seperti umur, masa kerja, jenis kelamin, dan
pendidikan akan tetapi pengaruh tersebut umumnya tidak
kuat dan tidak konsisten.
2. Komitmen berkelanjutan (
continuance commitment).
Komitmen berkelanjutan adalah komponen kebutuhan
(need) atau memeproleh (
gains) versus kehilangan (
loses)
bekerja dalam organisasi. Sudut bertaruh atau invesmen
adalah memperoleh dan kehilangan yang mungkin terjadi
jika seseorang berada atau meninggalkan suatu organisasi.
3. Komitmen Normatif (
normatif commitment). Dalam
komitmen organisasi ini seseorang individu tetap bekerja
dan menjadi organisasi karena perasaan kewajiban moral.
Peraaan ini berasal dari suatu gangguan terhadap individual
sebelum dan sesudah menjadi anggota organisasi.
Adapun indikator komitmen kerja menurut Mowday
(Sopiah, 2008: 165) dimana Mowday meyatakan bahwa untuk
mengukur komitmen karyawan terhadap organisasi, yang
merupakan penjabaran dari aspek komitmen, yaitu:
1. Peneriman terhadap tujuan organisasi
2. Keinginan untuk bekerja keras
3. Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi
Dari beberapa uraian di atas menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa komitmen kerja memiliki aspek-aspek yang
meliputi komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, komitmen
normatif, penerimaan terhadap tujuan organisasi, keinginan
untuk bekerja keras, hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari
organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar