Sejak awal tahun 2000, teknologi informasi telah memasuki pasar utama
dan dikembangkan labih jauh menjadi apa yang disebut sebagai New Wave
Technology. New Wave Technology adalah teknologi yang memungkinkan
konektivitas dan interaktivitas antar individu dan kelompok (Kotler dan Keller,
2012). New Wave meliputi tiga kekuatan utama: komputer dan telepon genggam
yang murah, internet yang murah, dan open source. Dalam era new wave,
ekonomi yang dipertimbangkan tidak hanya pertumbuhan ekonomi, tingkat suku
bunga, dan inflasi saja melainkan juga faktor ekonomi digital. Keberadaan
ekonomi digital ditandai dengan semakin maraknya bisnis atau transaksi
perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi,
kolaborasi dan kooperasi antar perusahaan ataupun antar individu (Situmorang,
2011).”
Digital marketing adalah praktek marketing melibatkan penggunaan alat
pemasaran digital seperti situs web, media sosial, iklan dan aplikasi seluler, video
online, email, blog, dan platform digital lainnya untuk melibatkan konsumen di
mana saja, kapan saja melalui komputer, smartphone, tablet, internet, dan media
digital lainnya (Kotler dan Keller, 2012). Aktivitas-aktivitas pemasaran akan
dilakukan secara intensif menggunakan media komputer, baik mulai dari
penawaran produk, pembayaran dan pengirimannya. Dalam konteks marketing,
kondisi krisis global membuat banyak organisasi mulai memikirkan dan mencari
metode penghematan.”
Oleh sebab itu, organisasi bisnis harus pandai melihat peluang melakukan
aktivitas marketing yang efektif di era digital dengan biaya yang murah dan
efektif. Teknologi digital telah banyak mengubah wajah dunia bisnis, termasuk
aktivitas pemasaran. Meskipun digital marketing tidak meliputi teknik dan
praktek yang masuk dalam kategori internet maketing dengan cara-cara untuk
mencapai target konsumen yang tidak memerlukan internet (mobile technology).
Teknologi telah mengubah cara manusia dalam berbicara, berkomunikasi,
bertindak, dan mengambil keputusan. Teknologi telah menjadi sangat efektif
dalam memaksimalkan bottom line suatu organisasi.”
Banyaknya jumlah pengguna ponsel membuat ponsel menjadi media masa
baru, peluang ini dimanfaatkan oleh para produsen sebagai media untuk beriklan.
Bagi para marketer, mobile marketing dianggap lebih efisien karena biaya
muarah, lebih fokus pada konsumen yang diinginkan (tersegmentasi) dan lebih
terukur (Situmorang, 2011). Para marketer bahkan banyak yang menggunakan
Facebook atau Twitter untuk beriklan, sehingga melahirkan inovasi baru yaitu
mobile marketing.”
Setidaknya terdapat tiga dimensi sebagai keuntungan perusahaan dalam
menggunakan mobile marketing:”
- Consumer Relationship Management
Perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan. - Corporate usage
Meningkatkan komunikasi diantara karyawan tanpa batas waktu,
mengecek jadwal dan informasi. - Biaya dan meningkatkan produktivitas
Aplikasi wireless secara signifikan mengurangi biaya komunikasi kepada
pelanggan, improving brand awareness, menawarkan produk spesial
dengan calon pelanggan potensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar