Istilah literasi digital mulai di populerkan sekitar tahun 2005 dan sudah
digunakan sekitar tahun 1980 (Davis & Shaw,2011).
Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami informasi
dengan bentuk hypertextual melalui cara membaca. Bukan hanya memahami
dan kemampuan untuk menggunakan digital atau media tersebut, tetapi
kemampuan berfikir terhadap informasi yang di dapatkan dalam berbagai
sumber media digital secara efektif. Dengan konsep literasi digital sebagai
kemampuan dan memahami serta menggunakan informasi dari berbagai
sumber digital berperan sebagai kepentingan pengembangan diri dan
organisasi, Bahwen (2001).
Dengan demikian, Gilser (1997) mengelompokkan kedalam empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga bisa dikatakan
mampu menggunakan dan memiliki kemampuan literasi digital antara lain
yaitu (Internet searching) aspek pencarian di internet,(hypertext navigation),
(content evaluation) aspek evaluasi konten, dan (knowledge assembly) aspek
penyusunan pengetahuan. Aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut,
pertama Pencarian di internet (internet searching) Pencarian di internet ini
berarti bahwa kemampuan dalam melakukan aktivitas dalam penggunaan
internet yang mencakup beberapa kompetensi yaitu, kemampuan untuk
melakukan pencarian sebuah informasi di internet dengan menggunakan
search engine, dan melakukan aktivitas didalamnya. Kedua Hypertext
navigation. Hypertext navigation ini merupakan ketrampilan untuk membaca
serta memahami secra dinamis terhadap hypertext. Sehingga menuntut
seseorang untuk mengerti dan memahami pandu arah navigasi suatu hypertext
di dalam web browser, dimana hal ini sangat berbeda dengan teks yang
dijumpai dalam tuku teks. Ketiga Evaluasi konten informasi (content
evaluation). Menurut Paul Gilster (1997) kompentensi tersebut dijelaskan
sebagai kemampuan seseorang untuk berfikir kritis dan logis untuk
memberikan penilaian terhadap apa yang ditemukan secara online dengan
pemahaman dan kemampuan untuk mengidentifikasi kelengkapan informasi
yang direferensikan oleh link hypertext.
Dalam komponen ini mencakup bebrapa hal yaitu mengenai kemampuan
untuk membedakan antara tampilan dengan konten informasi yakni persepsi
pengguna dalam memahami tampilan halaman web yang dikunjungi,
kemampuan untuk menganalisa latar belakang informasi yang ada di internrt,
yakni kesadaran dan kepedulian untuk mengetahui sumber dan pembuat
informasi. Keempat Aspek penyusunan pengetahuan (knowledge assembly).
Kompetensi ini berguna untuk menyusun pengetahuan serta membangun
sebuah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber secara online dengan
kemampuan untuk mengevaluasi dan mengumpulkan fakta serta opini dengan
baik tanpa prasangka dan pendugaan semata. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan menggunakan berbagai jenis media untuk
pembuktian kebenaran informasi, serta kemampuan untuk menyusun sumber
informasi yang diperoleh di internet dengan kehidupan nyata yang tidak
berhubungan langsung dengan jaringan internet.
Melalui literasi digital pelaku usaha tidak hanya mengerti digital secara
menyeluruh tetapi mereka juga dapat menyeimbangkan dengan kegiatan
sehari hari terutama untuk menunjang aktivitas usaha yang dimiliki. Aktivitas
yang dilakukan beragam, dapat berupa promosi ataupun pemasaran melalui
sosial media agar memberikan keuntunggan bagi usaha nya. Metode
pemasaran online seperti ini mempunyai pengaruh yang baik terhadap
pengembangan usaha yang dimiliki dengan memberikan keuntungan yang
lebih besar, Potter (2005).
Teknologi digital semakin diimplementasikan oleh perusahaan untuk
merespons secara positif kebutuhan pelanggan pada saat yang sama,
meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dalam hal ini mendukung
kepentingan konsumen dan bisnis dan, pada saat yang sama, membantu
mendorong penjualan dan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
Kualitas informasi dapat ditransfer melalui teknologi digital serta dalam
organisasi sangat fokus pada penggunaan teknologi informasi dapat ditransfer
melalui teknologi digital (Watson, 2006). Organisasi sangat fokus pada
penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas informasi yang
diberikan kepada pelanggan mereka ( Foroudi et.all, 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar