Rabu, 17 April 2024

Indikator Budaya Organisasi


Budaya organisasi diukur dengan skala yang dikembangkan oleh
Van den Berg dan Wilderom (2004) sebagai berikut :

  1. Otonomi (autonomy)
    Hal ini mencerminkan tingkat kebebasan dan pemberdayaan
    yang diberikan kepada karyawan dalam organisasi. Hal ini
    memainkan peran penting dalam membuat karyawan merasa
    terlibat dan dihargai.
  2. Orientasi eksternal (external orientation)
    Organisasi bersifat responsif terhadap perubahan yang terjadi di
    lingkungannya. Oleh karena itu jarang sekali suatu organisasi
    melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
    dari lingkungannya. Ini menandakan tingkat dan ketepatan
    dengan mana sebuah organisasi merespon perubahan dalam
    lingkungan eksternal. Karyawan menganggap ini sebagai
    dimensi penting yang mencerminkan proactiveness, pandangan
    jauh ke depan, dan ketangkasan organisasi.
  3. Kerjasama antar departemen (interdepartmental co-operation)
    Mengacu pada sejauh mana departemen yang berbeda dalam
    suatu organisasi saling membantu yang bertujuan untuk
    kelancaran orgnisasi. Hal ini meningkatkan rasa aman dan
    memiliki pada diri karyawan dengan organisasi.
  4. Orientasi sumber daya manusia (human resources orientation)
    Berkaitan dengan berbagai kebikan sumber daya manusia yang
    ada dalam organisasi. Dimensi ini merefleksikan filosofi
    bagaimana organisasi memperlakukan para karyawannya. Hal
    ini mendefinisikan kepercayaan dan respect yang dimiliki
    organisasi terhadap karyawannya.
  5. Orientasi peningkatan (improvement orientation)
    Sejauh mana organisasi berusaha untuk berkembang dan
    berinovasi dengan memberikan karyawan fleksibilitas dan
    memberdayakan karyawan untuk berpikir di luar kebiasaan.
    Karyawan dapat berkembang dalam organisasi ketika karyawan
    diijinkan untuk membuat kesalahan, belajar, dan terus menerus
    untuk melakukan perbaikan.

Tidak ada komentar: