Jumat, 15 Maret 2024

Teori-Teori Motivasi


Malayu S.P Hasibuan (2014:104), mengemukakan beberapa teori motivasi
sebagai berikut:
a. Maslow’s Need Hierarchy (A Theory of Human Motivation) oleh A. H.
Maslow.
Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Thoery of Human Motivation,
dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini merupakan kelanjutan dari
“Human Science Theory” Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa
kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan
psikologis berupa materiil dan nonmateriil.
Dasar Maslow’s Need Hierarchy Theory
a) Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan; ia selalu menginginkan
lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya
tiba.
b) Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi
pelakunya; hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat
motivasi.
c) Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy) sebagai berikut:

  1. Physiological Needs;
  2. Safety and Security Needs;
  3. Affiliation or Acceptance Needs (Belongingness);
  4. Esteem or Status Needs;
  5. Self Actualization.
    Lihat dan perhatikan hierarchy kebutuhan berikut:
  6. Physiological Needs
    Physiological Needs (kebutuhan fisik = biologis) yaitu kebutuhan yang
    diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti
    makan, minum, udara, perumahan dan lain-lainnya.
    Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seseorang
    berperilaku dan bekerja giat.
  7. Safety and Security Needs
    Safety and Security Needs (keamanan dan keselamatan) adalah kebutuhan akan
    keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
    keselamatan dalam melakukakn pekerjaan….Pentingnya memuaskan
    kebutuhan ini jelas terlihat pada organisasi modern, tempat pimpinan
    organisasi mengutamakan keamanan dan keselamatan dengan menggunakan
    lata-alat canggih atau pengawalan. Bentuk lain dari pemuasan dari kebutuhan
    ini dengan memberikan perlindungan asuransi (astek) kepada para karyawan.
  8. Affiliation or Acceptance Needs
    Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan
    mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan
    lingkungannya. Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan
    tidak seorang pun manusia ingin hidup menyendiri di tempat terpencil.
    Karena manusia adalah makhluk sosial, sudah jelas ia menginginkan
    kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari empat kelompok, yaitu :
    1) Kebutuhan akan perasaan diterima orang lain di lingkungan ia hidup dan
    berkerja (sense of belonging).
    2) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa
    dirinya penting (sense of importance). Serendah-rendahnya pendidikan dan
    kedudukan seseorang ia tetap merasa dirinya penting. Karena itu dalam
    memotivasi bawahan pimpinan harus dapat melakukan tindakan yang
    menimbulkan kesan bahwa tenaga mereka diperlukan dalam proses
    pencapaian tujuan perusahaan.
    3) Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorang pun yang
    menyenangi kegagalan. Kemajuan di segala bidang merupakan keinginan
    dan kebutuhan yang menjadi idaman setiap orang.
    4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).
    Setiap karyawan akan merasa senang, jika ia diikutsertakan dalam berbagai
    kegiatan perusahaan dalam arti diberikan kesempatan untuk mengemukakan
    “saran-saran, pendapat-pendapatnya” kepada pimpinan mereka.
  9. Esteem or Status or Needs
    Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan
    serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
    Idelanya prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya
    demikian. Akan tetapi perlu diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi
    kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seoserang dalam suatu
    perusahaan maka semakin tinggi pula prestasinya.
  10. Self Actualization
    Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
    kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai
    prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang
    lain.
    Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh.
    Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya dapat berbeda
    satu dengan yang lainnya. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan oleh
    para pimpinan perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan dan
    pelatihan.

Tidak ada komentar: