Mathis, R.L dan Jackson (2009) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai keadaan
emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja
seseorang. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah
mencapai kepuasan psikologis dan akhirnya akan timbul sikap atau tingkah laku
negative dan pada gilirannya akan dapat menimbulkan frustasi, sebaliknya
karyawan yang terpuaskan akan dapat bekerja dengan baik, penuh semangat, aktif
dan dapat berprestasi lebih baik dari karyawan yang tidak memperoleh kepuasan
kerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu. Setiap
individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan
system nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya
perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi
tingkat kepuasan yang dirasakannya, sebaliknya semakin sedikit aspek-aspek
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin rendah
tingkat kepuasan yang dirasakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar