Secara konseptual masing-masing dari tiga komponen komitmen organisasi memiliki
anteseden yang berbeda. Mowday et al, (dalam Allen & Meyer, 1990)
mengemukakan bahwa anteseden komitmen afektif individu terhadap organisasi
dipengaruhi oleh empat kategori, yaitu:
a. Karakteristik pribadi
Gender, usia, masa jabatan dalam organisasi, status pernikahan, tingkat
pendidikan, kebutuhan untuk berprestasi, etos kerja, dan persepsi individu
mengenai kompetensinya.
b. Karakteristik pekerjaan
c. Pengalaman kerja
Meyer dan Allen (dalam Allen dan Meyer, 1990) telah menunjukkan bahwa
penyebab terkuat dalam komitmen afektif adalah pengalaman kerja, terutama
pengalaman-pengalaman yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis karyawan
untuk merasa nyaman dalam organisasi serta kompeten dalam melakukan
pekerjaan sesuai peranannya.
d. Karakteristik struktural
Meliputi besarnya organisasi, kehadiran serikat kerja, luasnya kontrol, dan
sentralisasi otoritas.
Dari keempat kategori diatas, Allen dan Meyer (1990) menunjukkan bukti terkuat
terletak pada faktor pengalaman kerja, terutama pengalaman atas kebutuhan
psikologis untuk membuat individu nyaman dalam organisasi dan kompeten dalam
peran kerjanya. Rhoades dkk (2001) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor
munculnya komitmen afektif individu dalam organisasi yang diperkuat oleh persepsi
dukungan organisasi, antara lain penghargaan yang diberikan oleh organisasi
(reward), keadilan prosedural, dan dukungan penyelia.
Allen dan Meyer (1990) memiliki penjelasan tersendiri mengenai anteseden atau
penyebab dari komitmen afektif, yaitu :
1. Tantangan pekerjaan
Merupakan pekerjaan yang dilakukan individu dalam organisasi adalah menantang
dan menarik.
2. Kejelasan peran
Merupakan kejelasan harapan dari organisasi terhadap individu.
3. Kejelasan sasaran dalam tugas
Merupakan pemahaman individu mengenai apa yang seharusnya dilakukan
individu dalam pekerjaannya.
4. Kesulitan tujuan
Merupakan persyaratan pekerjaan dari organisasi yang tidak terlalu menuntut
5. Manajemen yang menerima
Merupakan kondisi orang-orang yang berada di manajemen puncak organisasi
menaruh perhatian terhadap ide yang diberikan oleh karyawan lain
6. Kedekatan dengan sesama anggota
Merupakan adanya hubungan dekat dengan beberapa orang-orang dalam
organisasi
7. Ketergantungan organisasi
Merupakan rasa kepercayaan terhadap organisasi karena apa yang dikatakan maka
akan dilakukan oleh pihak organisasi
8. Keadilan atau kewajaran
Pada organisasi terdapat orang-orang mendapatkan lebih dari layak dan ada juga
yang mendapatkan jauh lebih sedikit
9. Kepentingan pribadi
Pada organisasi, individu didorong untuk merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan
membawa kontribusi penting terhadap tujuan besar organisasi
10. Tanggapan organisasi atas kinerja
Merupakan seberapa sering organisasi memberikan umpan balik terhadap kinerja
individu
11. Pastisipasi
Merupakan kesempatan individu untuk berpartisipasi dalam memutuskan
mengenai standar beban kerja dan kinerja.
Berdasarkan pemaparan beberapa faktor komitmen afektif diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor komitmen afektif secara garis besar adalah
karakteristik pribadi, karakteristik pekerjaan, karakteristik struktural, dan pengalaman
kerja. Faktor karakteristik pribadi meliputi kepentingan pribadi dan kedekatan dengan
sesama anggota. Faktor karakteristik pekerjaan meliputi tantangan kerja, kejelasan
peran, kejelasan sasaran dan tugas, kesulitan tujuan. Faktor karakteristik struktural
meliputi keadilan prosedural, dukungan penyelia, penerimaan manajer, keadilan,
ketergantungan organisasi. Sedangkan yang terakhir adalah faktor pengalaman kerja
meliputi reward, partisipasi individu, dan feedback organisasi
Sabtu, 21 Oktober 2023
Faktor-Faktor Komitmen Afektif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar