Organization commitment adalah kondisi di mana seorang karyawan
berada di dalam organisasi tertentu dengan tujuan dan keinginan untuk
mempertahankan status keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen
organisasi, menurut Chen (2006), menggambarkan bagaimana seorang
karyawan merasa memiliki perusahaan. Dengan kata lain, itu adalah
bagaimana karyawan puas dengan pekerjaan yang diberikan secara
eksplisit, dan organisasi memberikan tanggapan yang sama kepada semua
karyawan.
Sedangkan menurut Weng et al., (2010) menggambarkan bahwa
komitmen organisasi sebagai kondisi psikologis yang mencirikan hubungan
karyawan dengan organisasi atau implikasinya mempengaruhi apakah
karyawan akan mempertahankan pekerjaan atau tidak. Komitmen
organisasi dapat didefinisikan sebagai keinginan seorang individu yang
merupakan salah satu anggota organisasi atau perusahaan untuk
memperthankan posisinya di organisasi tersebut dan bersedia untuk bekerja
sama dengan anggota yang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi
secara bersama – sama. Menurut Robbins (2005), komitmen organisasi
dapat diartikan sebagai keberpihakan seorang individu pada suatu
organisasi dan mendukung semua tujuan – tujuan dari organisasi tersebut,
serta berniat untuk memelihara keanggotannya di organisasi tersebut.
Ada beberapa aspek yang sangat penting berkaitan dengan
komitmen organisasi. Aspek – aspek penting tersebut disebutkan oleh
Allen & Meyer (2003) di dalam tulisan mereka, aspek – aspek tersebut
terdiri dari;
a. Affective Commitment
Affective Commitment dapat diartikan sebagai keadaan dimana
seorang individu ingin menjadi bagian dari sebuah organisasi karena
disebabkan adanya ikatan emosional (emotional attachment). Hal ini
dapat terjadi apabil ada kesesuaian antara tujuan – tujuan yang akan
dicapai oleh organisasi atau perusahaan dengan prinsip hidup individu
yang bersangkutan. Komitmen ini akan cenderung berubah apabila
tujuan – tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan berubah dan
bertentangan dengan prinsip hidup individu tersebut. Dalam hal ini, hal
yang membuat seorang individu untuk tetpa menjaga keanggotaannya
dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah kesesuaian antara
tujuan organisasi dan prinsip hidup individu.
b. Contunance Commitment
Continuance Commitment dapat diartikan sebagai kondsi di mana
komitmen seorang individu kepada organisasinya disebabkan karena
individu tersebut masih membutuhkan gaji dan beberapa keuntungan
lain yang ia dapat dari perusahaan, dan ia belum mendapatkan
perkerjaan yang sesuai dengannya di perusahaan atau organisasi lain.
Hal ini dapat diartikan sebagai komitmen yang sangat bergantung
kepada ketersediaan lapangan pekerjaan bagi indidvidu di luar
organisasinya. Banyaknya orang yang memiliki niat untuk pindah
organisasi (turnover intention) menandakan bahwa rendahnya tingkan
continuance commitment.
c. Normative Commitment
Normative Commitment dapat diartikan sebagai komitmen yang
telah ada di dalam diri seorang individu terhadap organisasinya. Di sini,
individu ini beranggapan bahwa komitmen adalah hal yang baik unutk
dilakukan di dalam sebuah perusahaan. Individu yang memiliki aspek
seperti ini juga beranggapan bahwa apabila seseorang memutuskan
untuk pindah dari satu organisasi ke organisasai lainnya, hal ini
bertentangan dengan pendapat umum yang ada.
Jumat, 07 Juli 2023
Teori mengenai Komitmen Organisasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar