Rabu, 21 Juni 2023

Pengertian Laba

Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba adalah pebedaan antarapendapatan (revenue) dengan yang direalisasi yang timbul dari transaksi padaperiode tertentu dihadapkan dengan beban yang dikeluarkan pada periode tertentutersebut.Pengertian laba menurut Soemarso (2004: 277), “yaitu merupakan selisihlebih antara pendapatandan pengeluaran, atau suatu kelebihan pendapatan yangditerima oleh suatu perusahaan sesudah dikurangi pengorbanan yangdikeluarkan, yang merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal darikegiatan usaha.”Laba adalah (Santoso, 2009: 30)“kenaikan modal (aktivabersih) yangberasal dari transaksi sampinganatau transaksi yang jarang terjadi dari suatubadan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhibeban usaha selama suatu periode yang timbul dari penjulan aktiva tetap.”Apabiladikaitkan dengan penghasilan pengertian laba dapat dibagimenjadi duabagian, yaitu:a.Laba yang belum direalisir, merupakan laba yang terjadi karena adanyatransaksi penjualan dengan pihak ketiga.b.Laba yang belum direalisasi, adalah laba yang terjadi karena adanyakenaikan nilai aktiva dan belum terjadi transaksi, laba yang belumdirealisasi akan diakui saat terjadinya transaksi dengan pihak ketiga.
Menurut Belkaoui(2012:204), definisi tentang labaini mengandung limasifat, yaitu:a.Laba akuntasi didasarkan pada transaksi yang benar–benar terjadi, yaitutimbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.b.Laba akuntansi didasarkan pada prinsiprevenueyang memerlukan batasantersendiri tentang apa yang termasuk hasil.c.Laba akuntansi didasarkan pada “periodic”laba itu, artinya merupakanprestasi perusahaan itu pada periode tertentu.d.Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentukhistorisyang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.e.Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “matching”, artinya hasil dikurangibiaya yang diterima atau dikeluarkan dalam periode yang sama.Kebaikandari konsep laba akuntansi ini adalah:a.Kebaikan terus–menerus diuji dan ditelusuri.b.Karena perhitungan didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta) dandilaporkan secara objektif maka perhitungan laba ini dapat diperiksa.c.Memenuhi prinsip “conservatisme” karena yang diakui hanya laba yangdirealisasi atau tidak memperhatikan perubahan nilai.d.Dapat dijadikan sebagai alatkontrol oleh manajemen dalam melaksanakanfungsi–fungsi manajemen.Namun disamping itu terdapatpula kelemahan yang terkandungdalamkonsep laba tersebut yang dijelaskan oleh Safri (2011: 274):
 a.Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbulkarena dalammetode menghitung “cost”, perbedaan waktu antara realisasidan biaya.b.Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul darikenaikan nilai. Kenaikan ini ada tetapi belum direalisasi.c.Penerapan prinsip realisasi,historical cost, danconservatismedapatmenimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.Hendriksen dan Most yang dikutip Safri (2011: 274), memberikanpenjelasan tentang kelemahan laba, yaitu:a.Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalamteoriakuntansi, karena dinilai:1)Belum mampu memberikan ukuran terbaik untuk menuntukan nilai arusjasa dan perubahan nilainya.2)Belum sepakat mana yang masuk dan tidak masuk dalam perhitunganlaba.3)Ketidaksepakatan antara berbagai pihak, siapa yang menjadi pemakaiinformasinet incomeini.b.Standar akuntansi yang diterima umum masih mengandung berbagai carayang berbeda dan mengandung ketidakkonsistenan baik antar perusahaandalam suatu periode tertentu.c.Informasi lainnya diluar data historis lebih bermanfaat bagi investor dalampengambilan keputusan.d.Kurang bermanfaat untuk pengambilan keputusan jangka pendek.e.Perubahan tingkat harga telah merubah arti laba yang diukur berdasarkannilai historis, sehingga perubahan nilai uang atautingkat inflasi belumdiperhitungkan dalam laporan keuangan.f.Kurangnya informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi labasemakin bermanfaat.

Tidak ada komentar: