Konflik peran terjadi pada saat individu merasakan adanya tuntutan yang saling bertentangan dari orang-orang di sekitar maka individu tersebut sedang mengalami konflik peran. Konflik peran merupakan gejala psikologis yang dialami oleh seorang auditor akibat dari adanya dua tuntutan yang saling bertantangan dalam kurun waktu yang bersamaan sehingga mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman dalam bekerja dan secara potensial dapat menurunkan kinerja secara keseluruhan. Konflik peran biasanya akan menjadikan seseorang bimbang dalam mengambil keputusan dan ragu-ragu dalam bertindak. Konflik peran juga memiliki dampak besar bagi individu dan perusahaan. Dampak bagi individu meliputi menjadi tidak puas dan buruk dalam menyelesaikan pekerjaan sedangkan
bagi perusahaan yaitu, kualitas rendah, pergantian pekerjaan semakin tinggi. Akibat lainnya yang bisa ditimbulkan adalah bekerja menjadi tidak nyaman, ketegangan kerja dan berbagai hal negatif lainnya yang berdampak pada hasil pekerjaan tidak maksimal (Fanani et al. 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar