Beberapa komponen yang mempengaruhi keuntungan yang
diharapkan dari investasi dapat digolongkan menjadi dua faktor,
pertama faktor obyektif dan kedua faktor subyektif. Faktor obyektif
meliputi teknologi, harga relatif faktor produksi, dan permintaan akan
barang-barang pada masa akan datang, sedangkan faktor subyektif
adalah pengalaman yang dialami investor baik positif maupun negatif
karena bersikap paradoksial.
Ketidakpastian dunia telah menciptakan rel tentang aturan yang
disebut Rule Of Thumb (aturan main yang berdasarkan pengalaman
dan intuisi)6
sering kali berguna sebagai pedoman, karena masa depan
dapat diperoyeksi sama dengan hari kemarin. Maka dari itu, investor
tidak bisa selamanya menggunakan aturan ini untuk memperoleh
keuntungan dimasa yang akan datang, sehingga penentuan objektifitas
dan subjektifitas tidak dapat dinafikan Faktor penting dalam menentukan pilihan investasi pada instrumen
obligasi dilihat dari sisi risiko menurut Rahman adalah:7
1) Default Risk (Risiko gagal bayar). Kesulitan penerbit untuk
membayar kupon obligasi, sederhanyanya, penerbitan obligasi
digunakan untuk menghasilkan arus kas yang lebih baik bagi
penerbit. Namun, jika terjadi situasi yang berlawanan,
pembayaran kupon pemodal akhirnya terkena dampaknya.
Selain tidak mendapatkan kupon, nilai obligasi dimana
penerbitnya gagal memenuhi kewajibannya akan berdampak
langsung pada harga obligasi yang menurun tajam di pasar
sekunder.
2) Tingkat Suku Bunga. Adanya sifat korelasi antara obligasi
dengan tingkat suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga
obligasi akan turun, demikian sebaliknya. Oleh karena itu,
tingkat suku bunga selalu berlawanan dengan harga obligasi.
3) Risiko Pembelian Kembali (Call Risk). Risiko obligasi ini
ditimbulkan karena fitur obligasi yang berjenis feature call,
kebiasaan penerbit melakukannya ketika suku bunga turun
sehingga lebih rendah dari tingkat pembayaran kupon.
Kemudian penerbit akan menggantikan obligasi tersebut
dengan kupon yang lebih rendah dari obligasi sebelumnya. 4) Biaya Investasi. Inilah sebagian alasan investasi obligasi tidak
menjadi pilihan utama. Hal ini didasarkan harga investasi
obligasi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan investasi
sekuritas yang lain. Disatu sisi satuan jual beli instrumen ini
cukup besar.
5) Pengaruh Deposito. Deposito dan obligasi memiliki banyak
kemiripan. Itulah sebabnya instrumen ini memiliki sifat
kompetitif. Dimana bisa dilihat ketika bunga obligasi lebih
tinggi dari bunga deposito, maka pemodal melepas deposito
dan memindahnya ke obligasi. Begitu juga sebaliknya.
6) Risiko Likuiditas. Obligasi tidak semuanya menarik investor
untuk membelinya, karena ketika obligasi itu ada masalah atau
pasar masih belum paham dengan keberadaan obligasi, maka
pemodal mengalami kesulitan untuk melikuidnya menjadi
dana. Sehingga bisa timbul aksi jual yang sengaja menekan
harga di bawah par.
7) Inflasi. Bunga dan nilai par obligasi yang sifatnya tetap dalam
jangka waktu lama, bagi investor obligasi keadaan ini harus
disikapi dengan pandai untuk mengonversinya dengan tingkat
inflasi. Karena perubahan inflasi yang cenderung naik,
mengakibatkan kupon yang diterima investor tidak
memberikan hasil di masa yang akan datang.
23
e) Atribut Instrumen Islami.
Pasar modal sebagai salah satu kegiatan ekonomi modern dapat
dikonversikan ke dalam lembaga keuangan syari’ah, dimana hal itu
merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam. Prinsip utama lembaga
keuangan syari’ah adalah bebas bunga yang tercermin dalam produkproduk yang dihasilkannya. Dalam kaitan pasar modal, produk yang
dihasilkan disebut instrumen, yaitu semua surat berharga yang
diperdagangkan di bursa dan bentuknya beraneka ragam.8
Instrumen
yang telah dinilai DSN MUI memenuhi prinsip syari’ah adalah saham
dan obligasi.
Model sikap multi atribut dari Fishbein menggambarkan ancangan
yang berharga untuk mengetahui hubungan diantara pengetahuan
produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan
dengan ciri atau atribut produk.9
Menurut Kotler, produk meliputi
obyek fisik, pelayanan, orang, tempat organisasi dan gagasan.10
Sedangkan atribut produk adalah faktor yang melekat pada suatu
produk. Keputusan mengenai atribut produk merupakan unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
dalam keputusan pembelian. Mowen dalam Rahman menyatakan
bahwa tingkat performance produk dapat diukur atau dilihat pada
tingkat kepentingannya berdasarkan atribut-atribut kunci yang sudah
Selasa, 27 Juni 2023
Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar