Menurut Wellins dan Concelman (dalam Limono 2010) menyebutkan
keterikatan pekerja (employee engagement) sebagai kekuatan ilusi yang
memotivasi pekerja ke level performa lebih tinggi. Pendapat lain dari Harter, Schmidt,
and Hayes (dalam Limono (2010) mendefinisikan keterikatan pekerja sebagai
keterlibatan dan kepuasan individu dengan rasa antusias untuk pekerjaannya.
Katerikatan karyawan (employee engagement) merupakan keterilbatan pekerja
secara emosional, kognitif dan fisik yang kemudian memotivasi dalam menyelesaikan
tugas dengan rasa puas dan antusias. Engagement terjadi ketika seseorang secara sadar
waspada dan/atau secara emosi terhubung dengan orang lain. Disengaged employees,
di sisi lain, melepaskan diri dari tugas kerja dan menarik diri secara sadar dan penuh
perasaan (Luthans dan Peterson, 2002).
Robinson et al, (dalam Saks 2006) mendefinisikan keterikatan karyawan
sebagai sikap positif individu karyawan terhadap organisasi dan nilai organisasi.
Seorang karyawan yang memiliki tingkat keterikatan tinggi pada organsiasi memiliki
pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan operasional organisasi, mampu
bekerja sama untuk meningkatkan pencapaian unit kerja/organisasi melalui kerja sama
antara individu karyawan dengan manajemen.
Rothbar (dalam Saks 2006) mengemukakan pula penjelasan tentang
keterikatan sebagai suatu konstruk motivasional yang memiliki dua dimensi yang
meliputi attention (ketersediaan kognitif seseorang untuk memikirkan peran kerjanya
dalam suatu periode waktu) dan penghayatan (intensitas seseorang dalam
memfokuskan diri pada peran kerjanya.
Schaufeli (dalam Indrianti 2012), menyatakan bahwa terdapat beberapa
karakteristik karyawan yang memiliki keterikatan dengan pekerjaannya, seperti
memiliki keyakinan terhadap kemampuannya sendiri serta memiliki anggapan bahwa
“work is fun”. Sejalan dengan Schaufeli et al. (Saks 2006) mendefinisikan
keterikatan karyawan sebagi sesuau hal yang positif, memuaskan, sikap pandang yang
berkaitan dengan pekerjaan yang ditandai oleh kesungguhan (vigor), dedikasi
(dedication),dan penghayatan (absorption). Keterikatan karyawan mengacu pada
kondisi perasaan, dan pemikiran yang sungguh-sungguh dan konsisten yang tidak
hanya berfokus pada objek, peristiwa individu atau perilaku tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar