Kecurangan dalam pelaporan keuangan biasanya terjadi karena kondisi yang
ada dalam lingkungan internal, buruknya perilaku etis dari manajemen dan
likuiditas atau profitabilitas perusahaan (Kieso et al, 2007). Terdapat beberapa
teori mengenai motivasi manajemen laba (Sulistyanto, 2008) mengemukakan tiga
faktor yang terkait dengan perilaku manajer dalam memilih kebijakan akuntansi.
Faktor ini disebut dengan tiga hipotesis teori akuntansi positif.
1) Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Dalam hipotesis rencana bonus ini menjelaskan mengenai hubungan dalam
memilih metode akuntansi dengan merencanakan bonus manajer. Dalam
rencana bonus ini memungkinkan untuk para manajer lebih memilih
metode akuntansi dalam memaksimalkan bonus yang tinggi.
2) Hipotesis Ekuitas Utang (Debt Covenant Hypothesis)
Hipotesis ekuitas utang ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
utang/ekuitas perusahaan sama dengan semakin dekatnya periode
mendatang. Upaya manajer dalam menyelesaikan kewajiban hutangnya
yaitu dengan mengatur dan mengelola jumlah laba sebagai indikator
kemampuan perusahaan sehingga menunda beban pada periode
bersangkutan dan akan diselesaikan pada periode mendatang.
3) Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)
Hipotesis ini mengatakan bahwa perusahaan yang lebih besar dari pada
perusahaan kecil lebih cenderung menggunakan pilihan metode akuntansi
yang mengurangi laporan keuntungan. Dengan perusahaan mendapatkan
laba yang lebih besar maka akan dikenakan pajak yang lebih besar begitu
juga dengan perusahaan yang mendapatkan laba kecil maka akan
dikenakan pajak yang lebih kecil. Keadaan inilah yang dapat membuat
para manajer untuk termotivasi dalam mengatur dan mengelola jumlah
labanya dengan jumlah tertentu agar biaya pajak yang akan dikeluarkan
bisa diminimalkan.
Rabu, 12 April 2023
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar