Menurut Keller (1993:3) mendefinisikan brand image sebagai persepsi mengenai sebuah
merek sebagaimana direfleksikan oleh asosiasi merek yang terdapat dalam benak konsumen.
Brand image terdiri dari komponen - komponen:
a. Attributes (atribut), yaitu fitur - fitur yang ada dalam produk atau jasa.
b. Product related attributes, bahan-bahan yang diperlukan agar fungsi produk yang
dicari konsumen dapat bekerja. Berhubungan dengan komposisi fisik atau
persyaratan dari suatu jasa yang ditawarkan, dapat berfungsi.
c. Non Product Related Attributes, aspek eksternal dari suatu produk yang
berhubungan dengan pembelian dan konsumsi suatu produk atau jasa. Terdiri dari:
informasi tentang harga, kemasan dan desain produk, orang, per group atau selebriti
yang menggunakan produk atau jasa tersebut, bagaimana dan dimana produk atau
jasa itu digunakan.
d. Benefits, Nilai personal yang dikaitkan oleh konsumen pada atribut-atribut produk
atau jasa tersebut.
1. Functional benefits : berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
seperti kebutuhan fisik dan keamanan atau pemecahan masalah.
2. Experiential benefits : berhubungan dengan perasaan yang muncul dengan
menggunakan suatu produk atau jasa. Benefit ini memuaskan kebutuhan
bereksperimen seperti kepuasan sensori.
3. Symbolic benefits : berhubungan dengan kebutuhan akan persetujuan sosial
atau ekspresi personal dan self-esteem seseorang. Konsumen akan
menghargai nilai-nilai prestise, eksklusivitas dan gaya fashion merek
karena hal-hal ini berhubungan dengan konsep diri mereka.
e. Brand Attitude, evaluasi keseluruhan atas suatu merek, apa yang dipercayai oleh
konsumen mengenai merek-merek tertentu sejauh apa konsumen percaya bahwa
produk atau jasa tersebut memiliki atribut atau keuntungan tertentu, dan penilaian
evaluatif terhadap kepercayaan tersebut bagaimana baik atau buruknya suatu
produk jika memiliki atribut atau keuntungan tersebut.
Jumat, 24 Maret 2023
Komponen Brand Image
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar